Lumpur panas Kesongo Blora yang terletak di area KPH Randublatung, Dukuh Sucen, Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora tiba-tiba meledak. Peristiwa yang membuat warga sekitar kaget karena suara letusan yang sangat keras, diketahui membuat belasan kerbau hilang dan sejumlah warga mengalami keracunan.
Belasan kerbau yang biasa berkubang di kawasan wisata Lumpur Panas Kesongo Blora itu langsung lenyap bak tertelan bumi. Kemudian empat warga juga langsung dibawa ke rumah sakit karena mengalami keracunan akibat semburan lumpur yang meledak tersebut.
Salah seorang saksi mata, yakni seorang warga bernama Agus, mengatakan suara ledakan yang ditimbulkan begitu keras. Dia pun mengaku sampai harus berpegangan pada sebuah tiang karena ketakutan. Suara dentuman itu disebut-sebut sebagai yang paling keras, hingga bisa terdengar pada radius 12 kilometer.
Letusan pertama Lumpur Panas Kesongo Blora itu diketahui terjadi pada pukul 05.30 WIB dan kemudian terjadi letusan susulan kedua pada pukul 13.15 WIB. Untuk letusan yang terjadi pada pertama kali, diketahui berlangsung hingga 10 menit. Sementara letusan kedua hanya berlangsung sekitar 1 menit.
Diketahui, Lumpur Panas Kesongo itu tidak hanya kali ini saja mengalami letusan. Peristiwa letusan sudah terjadi beberapa kali. Bahkan pada letusan yang terjadi tiga tahun lalu, mengakibatkan warga meninggal dunia.
Penjelasan Pihak ESDM
Pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan bagaimana Lumpur Panas Kesongo bisa sampai mengalami ledakan. Fenomena yang terjadi di Kesongo disebutkan karena disebabkan proses alami, bukan adanya aktivitas pengeboran seperti yang ada di Lumpur Lapindo.
Diketahui di daerah tersebut diakibatkan oleh adanya gunung lumpur atau mud volcano, yakni sebuah fenomena akibat dari adanya ekstruksi cairan hidrokarbon dan gas seperti metana.
Dijadikan Tempat Wisata
Karena uniknya fenomena yang terjadi di kawasan tersebut, warga setempat menjadikan daerah itu sebagai wisata alam. Lumpur Panas Kesongo Blora berupa hamparan tanah yang sangat luas, di mana dalam beberapa waktu tertentu muncul semburan lumpur mirip fenomena Bledug Kuwu yang ada di Desa Kuwu, Kabupaten Grobogan.
Oleh warga sekitar lokasi tersebut juga digunakan sebagai tempat beternak kerbau. Oleh karenanya ketika terjadi peristiwa ledakan tersebut, banyak kerbau yang menjadi korban dan juga masyarakat itu sendiri.
