Menghadapi pandemi Corona, Indonesia bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal China dan Uni Emirat Arab membuat vaksin virus COVID-19. Vaksin ini diperkirakan tersedia pada awal 2021.
Kerjasama dengan China dan Arab
Indonesia saat ini tengah bekerja keras untuk membuat vaksin virus COVID-19. Pengembangan vaksin Corona buatan RI ini diproduksi oleh Bio Farma asal Indonesia, Sinovac asal Tiongkok dan satu perusahaan farmasi asal Uni Emirat Arab.
Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mengatakan selain dua negara tersebut, Indonesia juga membuka kesempatan kepada negara lain yang ingin bekerja sama. Yang menarik, Erick Thohir mengusahakan untuk mengadakan kerjasama dengan Eropa hingga yayasan nilik Bill Gates.
“Kami (Indonesia) tetap mengontak kerja sama dengan negara lain yang memang sudah kita kerja samakan dengan Bio Farma. Ada AstraZeneca dari Eropa atau dari Amerika Serikat bersama Bill & Melinda Gates Foundation yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan Amerika,” papar Erick di Komisi IX DPR RI pada Kamis, 27 Agustus 2020 lalu.
Meski begitu, pemerintah Indonesia tetap memprioritaskan pengembangan vaksin COVID-19 di dalam negeri secara mandiri.
“Kita berarap bisa menemukan vaksin Merah Putih (COVID-19) kita sendiri karena dari pengalaman yang ada selama ini, Kita (Indonesia) punya kapasitas tersebut. Namun, karena ini memang penyakit baru, kita belum bisa mendapatkan teknologi yang disampaikan,” ungkapnya optimis.
Harga Vaksin Corona Buatan RI
Rencananya, vaksin virus COVID-19 ini bisa didistribusikan di awal tahun 2021 mendatang. Saat ini pun pemerintah sedang mengembangkan dan melakukan uji coba pada ribuan relawan yang telah mendaftar.
Lalu berapa kisaran harga vaksin virus COVID-19 ini? Erick Thohir mengungkapkan bahwa harga vaksin akan didistribusikan dengan harga terjangkau. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini memberi bocoran bahwa vaksin Corona RI berada di kisaran harga USD 25-30 atau sekitar Rp 368 ribu sampai Rp 442 ribu. Rentang harga tersebut adalah untuk penyuntikan vaksin sebanyak dua kali. Ya, vaksin virus Corona yang dikembangkan membutuhkan dua kali proses penyuntikan.
Namun ada dua tipe vaksin Corona yang akan diluncurkan pemerintah di Indonesia yakni gratis dan mandiri. Vaksin secara mendiri artinya masyarakat akan membayar biaya tersebut. Erick Thohir berpendapat bahwa vaksinasi mandiri ini akan mengurangi beban anggaran negara.
Sementara untuk vaksin gratis akan diberikan kepada masyarakat yang terdaftar BPJS Kesehatan. Dananya akan dirancang berdasarkan APBN.
Erick Thohir menekankan bahwa kedua hal tersebut belum diputuskan. Dua mekanisme vaksin ini masih dalam pembahasan Komite Penanganan COVID-19.
