Dalam kehidupan kita, kata “komunikasi” tentu saja menjadi kata yang tak asing lagi. Kata ini adalah kata yang mendeskripsikan interaksi kita dengan orang lain, baik secara verbal maupun non-verbal.
Menurut KBBI, pengertian komunikasi yaitu pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi juga diartikan sebagai hubungan dan kontak masing-masing individu terhadap individu lainnya.
Berbagai teori komunikasi bahkan sering memberikan ungkapan bahwa “tidak berkomunikasi adalah hal yang tidak mungkin”. Setiap individu selalu berkomunikasi dengan individu lain, baik secara sadar ataupun tidak.
Komunikasi membantu kita untuk mengenal satu sama lain, mempelajari sifat-sifat manusia, serta mengerti apa yang luput dan disembunyikan dari diri kita. Komunikasi juga merupakan hal yang sangat penting dan merupakan hal utama yang dibutuhkan saat kita bekerja. Tanpa komunikasi, nyaris tidak ada satupun pekerjaan yang bisa kita lakukan.
Contohnya adalah seorang psikolog. Seorang psikolog tentu wajib untuk bisa berkomunikasi dengan baik kepada pasiennya. Maka coba Anda bayangkan ketika komunikasi antara sang psikolog dan pasien tidak lancar, sudah barang tentu keluhan sang pasien tidak akan teratasi, kan?
Sama seperti kinerja psikolog dan pasien, komunikasi juga diperlukan untuk menunjang keberhasilan kerja tim. Tanpa komunikasi yang baik, maka kinerja tim tidak akan baik pula. Bisakah Anda bayangkan bagaimana akhirnya hasil akhir pekerjaan tim tersebut?
Meskipun begitu, komunikasi yang tersebut diatas hanyalah merupakan salah satu bentuk komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah, misalnya, ketika seorang penyiar radio berbicara panjang lebar dalam saluran radionya meski tiada seorang pun yang menjawab ucapannya. Selain itu, hal ini juga sama ketika kita melihat siaran berita di televisi, kita hanya mendengar dan melihat, tapi tidak saling bertukar informasi dengan si penyiar berita.
Fungsi Komunikasi
Komunikasi memiliki berbagai fungsi yang beragam yang dideskripsikan dengan pengetahuan seseorang begitu ia telah melibatkan diri di dalamnya. Dalam hal ini, fungsi komunikasi baru dapat diketahui oleh seseorang ketika seseorang tersebut telah atau sedang melaksanakan komunikasi.
Salah satu fungsi komunikasi yang paling standar dikemukakan oleh Roman Jakobson (1960). Roman mendeskripsikan komunikasi sebagai fungsi bahasa yang kemudian dipersingkat menjadi 6 fungsi umum, diantaranya:
1. The referential function, dianggap sebagai fungsi yang paling penting berdasarkan sebuah fakta bahwa kita perlu memberi dan menerima informasi baru kepada orang lain, dan kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan mereka.
2. The emotive function, yang berdasarkan fakta bahwa kita bisa menerima dan menyampaikan informasi mengenai keadaan emosional seseorang saat ini, baik antara dua orang yang saling berkomunikasi ataupun mengenai seseorang yang menjadi objek komunikasi mereka saat ini. Fungsi ini biasa disebut juga sebagai fungsi ekspresif.
3. The conative function, yang disebut Roman memiliki kesamaan dengan the emotive function, merupakan salah satu fungsi komunikasi untuk memperjelas maksud dari tindakan yang disampaikan. Meski begitu, Roman beranggapan bahwa fungsi conative ini cenderung tidak terlalu mempedulikan perasaan penerima informasi.
4. The poetic function, merupakan suatu fungsi yang mengutamakan pesan pada informasi yang disampaikan.
5. The phatic function, yang diambil dari Broislaw Malinowski, fungsi ini menitikberatkan pada pemeliharaan hubungan antara pemberi dan penerima informasi. Bukan mengenai apa yang dibicarakan dan bagaimana mengutarakannya, tapi kontinuitas dari interaksi inilah yang menjadi tujuan utamanya.
6. The metalingual function, berdasarkan pada kemampuan untuk berkomunikasi mengenai komunikasi (to communicate about communication).
Beberapa fungsi komunikasi yang lain diungkapkan juga oleh Effendi, yang kemudian membaginya menjadi 4 fungsi utama, yaitu:
1. To inform (menginformasikan), yang berarti komunikasi dijadikan sarana untuk menyampaikan suatu informasi kepada orang lain, mengenai suatu peristiwa, masalah, pendapat, pikiran ataupun juga hal-hal yang diterima dari orang lain.
2. To educate (mendidik), yang berarti komunikasi berfungsi sebagai sarana pendidikan. Melalui komunikasi, seseorang dapat menyampaikan ilmu pengetahuan kepada orang lain sehingga ilmu yang mereka miliki sampai ke orang lain tersebut pula.
3. To entertain (menghibur), yakni komunikasi sebagai sarana hiburan yang disampaikan dari satu orang ke orang yang lain untuk menyenangkan hati orang tersebut.
4. To influence (memengaruhi), merupakan fungsi komunikasi untuk memengaruhi seseorang dengan memberikan informasi agar orang lain menuruti/mengikuti keinginan si pemberi informasi.
Menurut Rudolf F. Verderber sendiri, komunikasi memiliki dua fungsi, yang meliputi: (1) fungsi sosial, yang bertujuan untuk kesenangan dan untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain, serta untuk memelihara hubungan antara satu dengan yang lainnya; (2) fungsi pengambilan keputusan, yakni bertujuan untuk memutuskan mengenai suatu pilihan yang akan diambil oleh seseorang.
Secara garis besar, fungsi komunikasi dapat dibagi menjadi 4 kerangka, yakni:
1. Fungsi sosial
Komunikasi sebagai fungsi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun jati diri kita, pertahanan diri demi kelangsungan hidup, dan juga untuk mencapai kebahagiaan diri sendiri melalui komunikasi positif dengan orang lain.
2. Fungsi ekspresif
Komunikasi berfungsi ekspresif jika seseorang mampu memanfaatkan komunikasi untuk menggambarkan/ menyampaikan keadaan emosional orang tersebut kepada orang lain.
3. Fungsi ritual
Komunikasi ritual merupakan suatu bentuk komunikasi yang ditujukan sebagai komitmen kepada keluarga, etnis, ideologi, atau agama mereka.
4. Fungsi instrumental
Komunikasi berfungsi instrumental yang dapat menjadi perantara untuk mengubah perilaku atau cara pandang seseorang mengenai sesuatu hal.
Jenis-jenis Komunikasi
Di dalam proses komunikasi sendiri, terdapat beberapa pola komunikasi yang dapat menentukan keberhasilan penyampaian pesan oleh si pemberi (the sender). Pola-pola komunikasi ini dapat secara umum digunakan di masyarakat, tapi juga bisa menjadi hal yang krusial ketika seseorang mencoba untuk membangun sebuah hubungan dengan orang yang lain. Pola-pola komunikasi tersebut diantaranya adalah:
1. Komunikasi berdasarkan penyampaian
Komunikasi pada manusia dianggap berbeda dari komunikasi jenis lain karena manusia dapat berkomunikasi tidak hanya dengan berbicara, namun juga melihat, mendengar, dan juga merasa. Kemampuan komunikasi ini menjadi kemampuan alamiah yang sejak kecil telah kita miliki dan terus berkembang hingga kita dewasa, kita belajar bagaimana melihat, mengobservasi, mendengar, memahami, dan bereaksi terhadap suatu situasi.
Bentuk penyampaian komunikasi ini terbagi menjadi 2, yaitu:
- Komunikasi non-verbal
Komunikasi non-verbal didefinisikan sebagai segala jenis komunikasi yang dilakukan tanpa perlu berbicara. Ungkapan lama yang menyebutkan bahwa ‘tindakan mengungkap lebih banyak fakta daripada kata-kata’ (actions speak louder than words) dianggap sangat relevan dengan definisi komunikasi non-verbal. - Komunikasi verbal
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang umumnya terjadi dalam pola ‘tanya-jawab’. Beberapa orang memulai komunikasi dengan orang lain menggunakan pertanyaan. Selain itu, fungsi lain pertanyaan adalah untuk menyampaikan ketertarikan, menggali informasi, mengidentifikasi masalah, mengklarifikasi, dan mengetahui tingkat pengetahuan seseorang.
2. Komunikasi berdasarkan perilaku
Komunikasi berdasarkan perilaku dibedakan menjadi tiga, diantaranya sebagai berikut:
- Komunikasi formal, merupakan komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan yang tata caranya telah diatur, contohnya adalah seminar.
- Komunikasi informal, merupakan komunikasi yang terjadi tanpa tata cara dan tidak berpengaruh terhadap organisasi, contohnya gosip.
- Komunikasi non-formal, merupakan komunikasi yang terjadi antara komunikasi formal dan informal.
3. Komunikasi berdasarkan kelangsungannya
Komunikasi berdasarkan kelangsungannya hanya dibedakan menjadi dua saja, diantaranya:
- Komunikasi langsung, yang terjadi tanpa perantara antara pemberi dan penerima informasi.
- Komunikasi tidak langsung, yang terjadi dengan bantuan pihak ketiga, meliputi media massa, media sosial, maupun orang ketiga.
4. Komunikasi berdasarkan maksud
Merupakan salah satu jenis komunikasi yang terjadi karena maksud tertentu, seperti misalnya komunikasi yang terjadi antara pembicara dengan audience di seminar.
5. Komunikasi berdasarkan ruang lingkup
Jenis komunikasi berdasarkan ruang lingkup dibedakan menjadi dua, antaranya:
- Komunikasi internal, yang terbagi menjadi 3 macam, yaitu: (1) komunikasi vertikal yang terjadi antara pimpinan kepada anggota, seperti teguran, perintah, dsb; (2) komunikasi horizontal yang terjadi antara orang-orang dengan kedudukan sejajar di perusahaan; dan (3) komunikasi diagonal yang terjadi antara orang dengan kedudukan tidak sejajar, misalnya ketika rapat.
- Komunikasi eksternal, merupakan jenis komunikasi yang terjadi antara seseorang dari suatu pihak kepada orang dari pihak yang lain.
6. Komunikasi berdasarkan jumlah
Komunikasi berdasarkan jumlah merupakan jenis komunikasi yang terdiri dari perseorangan dan kelompok.
7. Komunikasi berdasarkan peranan individu
Jenis komunikasi berdasarkan peranan individu yang terbagi menjadi:
- Komunikasi antar personal yang terjadi antara satu individu dengan individu lain, baik secara formal maupun non-formal.
- Komunikasi kelompok, merupakan jenis komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan kelompok tertentu. Dalam komunikasi ini biasanya terjadi pertukaran pendapat, penyampaian ide, dan sebagainya.
8. Komunikasi berdasarkan jaringan kerja
Jenis komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup perusahaan, terdiri dari:
- Komunikasi jaringan kerja rantai, yang mengikuti pola komunikasi formal dalam hirarki
- Komunikasi jaringan kerja lingkaran, yang terjadi melalui saluran komunikasi berpola seperti lingkaran
- Komunikasi jaringan bintang, yaitu komunikasi yang terjadi melalui satu sentral.
9. Komunikasi berdasarkan ajaran informasi
Jenis komunikasi berdasarkan ajaran informasi dibagi menjadi lima, diantaranya:
- Komunikasi satu arah, yang berjalan secara sepihak.
- Komunikasi dua arah, yang terjadi antara kedua belah pihak dan merupakan komunikasi timbal balik.
- Komunikasi ke atas, yang terjadi dari bawahan kepada atasan.
- Komunikasi ke bawah, yang terjadi dari atasan ke bawahan.
- Komunikasi ke samping, yang terjadi antara orang dengan kedudukan sejajar, contohnya komunikasi antara rekan kerja.
Unsur-unsur Komunikasi
Terdapat 3 unsur utama yang menjadi bagian dari proses komunikasi, tiga unsur tersebut adalah pengirim (the sender), informasi (the message), dan penerima (the receiver). Proses komunikasi dimulai ketika pengirim (the sender) menyandikan (encodes) ide, perasaan atau pikiran mereka ke orang lain dan orang tersebut akan melakukan pembacaan sandi (decoding) terhadap informasi (the message) yang diberikan orang tersebut.
- Pengirim/ sender/ komunikator
Merupakan seseorang yang menyampaikan isi pikirannya kepada komunikan/ penerima. Pengirim bertanggung jawab menyampaikan informasi dengan jelas, serta memilih media yang paling cocok untuk sarana penyampaian informasi tersebut. Selain itu, pengirim juga harus memastikan apakah komunikan menerima informasi tersebut secara jelas atau tidak.
2. Penerima/ receiver/ komunikan
Merupakan orang yang menerima pesan dari komunikator. Dalam proses komunikasi, komunikan bertanggung jawab untuk memahami isi dari informasi yang disampaikan kepadanya dengan baik dan benar. Selain itu, komunikan juga dapat memberikan tanggapan/ respon kepada komunikator untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan telah diterima dan dipahami.
3. Informasi/ message/ pesan
Merupakan hal yang menjadi tujuan utama terjadinya komunikasi. Informasi dapat disampaikan melalui media/ saluran yang dapat berupa kata-kata, gambar, kode, atau hal lain secara verbal maupun non-verbal dari pemberi ke penerima informasi.
Itulah pengertian komunikasi yang perlu Anda ketahui beserta fungsi dan unsur-unsur dalam sebuah komunikasi. Semoga bermanfaat!