Batu ginjal atau yang dalam bahasa medisnya disebut dengan nefrolitiasis, adalah terbentuknya batu pada ginjal yang disebabkan karena penumpukan mineral yang tidak larut di dalam urin seperti kalsium. Batu ginjal menyebabkan sumbatan pada ginjal dan salurannya sehingga urin tidak dapat keluar untuk mengeluarkan zat-zat yang tidak lagi diperlukan oleh tubuh.
Hal ini akan mengakibatkan kondisi ginjal akan semakin membengkak hingga terjadi gagal ginjal serta zat sisa metabolisme akan semakin menumpuk di dalam tubuh. Hal ini tentu saja tidak boleh dibiarkan terus berlangsung dan harus segera ditangani dengan tepat.
[toc]
Penyebab Batu Ginjal
Penyebab utama terbentuknya batu ginjal yaitu kurangnya minum yang mengakibatkan produksi urin sedikit. Hal ini akan membuat zat sisa tidak dapat larut dengan mudah bersama urin sehingga konsentrasi zat tersebut akan semakin tinggi di dalam ginjal dan membentuk akumulasi batu ginjal. Selain karena kurangnya asupan cairan, batu ginjal dapat disebabkan oleh:
1. Kelainan metabolisme kalsium
Kurangnya konsumsi air guna memenuhi asupan cairan pada tubuh dapat berakibat pada tingkat kepekatan urin yang semakin tinggi yang dimana konsentrasi dalam urin akan meningkat sehingga akan mempermudah dalam pembentukan batu. Air minum yang dikonsumsi akan menjadi jenuh yang mengakibatkan meningkatnya kadar kalsium sehingga sangat berpengaruh besar pada pembentukan batu. Komposisi batu kalsium dalam urine yaitu sebesar 80% dengan bentuk terbesar yaitu kalsium oksalat dan yang terkecil yaitu kalsium fosfat.
Hiperkalsiuria atau meningkatnya kadar kalsium dalam urin dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal. Hal ini dapat disebabkan oleh:
- Meningkatnya penyerapan kalsium di dalam usus (karena asupan kalsium yang berlebihan atau karena reaksi mekanisme penyerapan yang berlebihan).
- Penyerapan kalsium dari dalam tulang yang terlalu berlebihan. Hal ini biasanya terjadi pada penderita hiperparatiroid.
- Ketidakmampuan tubulus (saluran) ginjal untuk mengambil kembali kalsium pada filter ginjal (glomerolus).
2. Penurunan level magnesium dan sitrat
Salah satu penyebab batu ginjal yaitu kurangnya mengkonsumsi makanan maupun minuman yang memiliki kadar magnesium dan sitrat. Magnesium dan sitrat adalah zat yang penting untuk mencegah terbentuknya batu di ginjal dan saluran kemih. Penurunan kedua zat ini dapat mencetuskan terbentuknya batu ginjal.
Magnesium merupakan salah satu zat mineral yang penting bagi tubuh. Salah satu fungsi dari magnesium yaitu mencegah pembentukan batu ginjal. Batu ginjal dibentuk dari oksalat dan kalsium. Apabila seseorang kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung magnesium maka akan mempermudah pembentukan batu ginjal. Pada dasarnya magnesium akan menghambat pembentukan oksalat dan kalsium. Sumber magnesium didapatkan dari sayur-sayuran, biji-bijian serta kacang-kacangan.
Sama halnya dengan magnesium, mengkonsumsi makanan ataupun minuman dengan tingkat sitrat yang tinggi juga berfungsi sebagai pencegahan terjadinya penyakit batu ginjal. Diketahui bahwa sitrat akan menghambat pembentukan kalsium dan oksalat yang merupakan penyebab utama terjadinya penyakit batu ginjal.
3. Infeksi saluran kencing yang lama dan berulang
Pada dasarnya bahwa salah satu penyebab utama penyakit batu ginjal yaitu terjadinya infeksi pada saluran kencing. Pemicu terjadinya batu ginjal adalah infeksi yang terjadi pada saluran kencing dan kondisi ini sering dialami oleh kaum pria dibandingkan pada kaum wanita.
Seseorang yang menderita batu ginjal akan mengalami penghambatan pada aliran urine sehingga urine akan terperangkap di ginjal dan saluran kencing sehingga bakteri yang ada pada urine akan menjalar di sekitar ginjal. Apabila kondisi ini secara terus menerus terjadi maka bakteri akan berkembangbiak semakin luas dan menyebabkan terjadinya infeksi.
Infeksi saluran kencing yang lama dan terjadi secara berulang (kronik) akan membuat bakteri dapat naik ke saluran kencing bagian atas menuju ginjal. Bakteri ini akan berkumpul dan mengeluarkan zat yang dapat mencetuskan terbentuknya batu ginjal. Infeksi pada saluran kencing yang berlangsung lama dan terjadi secara berulang dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal jenis batu struvit.
4. Penggunaan obat-obatan tertentu
Semua orang tentu pernah mengkonsumsi obat selama masa hidupnya karena pada umumnya seseorang yang merasakan gejala ada yang salah dengan kesehatannya akan langsung mengkonsumsi obat-obatan untuk segera pulih. Pada dasarnya obat berfungsi untuk mengobati penyakit tertentu, namun ada beberapa obat yang memiliki efek samping yang dapat merusak organ tubuh termasuk merusak ginjal sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit. Terutama apabila obat dikonsumsi dalam dosis yang tinggi dan tidak sesuai dengan anjuran dokter.
Sebuah penelitian mendapatkan hasil bahwa ada beberapa orang yang mengkonsumsi obat-obatan lebih dari saran dokter dengan tujuan agar cepat pulih. Apabila anda berpikir demikian maka segera hilangkan pikiran tersebut karena hal itu sama saja anda mempercepat perkembangan kerusakan tubuh anda.
Penggunaan obat-obat tertentu seperti indinavir, atazanavir, guaifenesin, triamterene, silicate, dan obat golongan sulfa dapat menyebabkan batu ginjal. Sisa metabolit dari obat-obat tersebut dapat mengendap di urin dan menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
5. Sering menahan kencing
Salah satu penyebab batu ginjal adalah sering menahan kencing. Sering menahan kencing dapat berakibat terbentuknya batu ginjal. Hal ini membuat konsentrasi zat sisa metabolisme semakin tinggi di dalam urin sehingga urin menjadi pekat dan terbentuk batu ginjal.
Selain itu, seseorang yang sering menahan kencing maka air kencing yang ada pada saluran kemih akan naik ke ginjal. Di dalam air kencing terdapat bakteri sehingga hal tersebut yang menyebabkan ginjal terdapat bakteri dan terjadilah infeksi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang memiliki kebiasaan menahan kencing memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit batu ginjal dibandingkan laki-laki yang tidak memiliki kebiasaan menahan kencing. Kebiasaan sering menahan kencing akan berakibat pada timbulnya stasis air kencing dimana stasis air kencing akan berdampak pada hipersaturasi dan agregasi kristal sehingga timbullah batu ginjal. Seseorang yang sering menahan kencing akan menyebabkan timbulnya batu ginjal dengan jenis batu struvit.
6. Mengalami obesitas
Seorang pakar kesehatan mengemukakan bahwa obesitas dan peningkatan berat badan berhubungan erat dengan meningkatnya risiko menderita penyakit batu ginjal. Sebuah studi mengungkapkan bahwa laki-laki yang mengalami peningkatan berat badan lebih dari 100 kg mempunyai risiko lebih besar terkena penyakit batu ginjal dibandingkan laki-laki yang mengalami peningkatan berat badan kurang ari 68,2 kg. Laki-laki akan mengalami risiko peningkatan berat badan pada usia 21 tahun.
Apabila seseorang mengalami kelebihan berat badan maka risiko untuk menderita penyakit batu ginjal cenderung akan tinggi khususnya batu ginjal dengan jenis batu asam urat. Kandungan asam urat didalam air kencing lebih tinggi pada orang yang obesitas dibandingkan pada mereka yang tidak obesitas.
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor riwayat kesehatan keluarga atau yang biasa disebut faktor genetik merupakan salah satu penyumbang atau penyebab dari penyakit yang diderita oleh seseorang. Sama halnya pada penderita batu ginjal bahwasanya apabila terdapat salah satu keluarga yang pernah menderita batu ginjal maka anda juga akan memiliki risiko untuk terkena penyakit batu ginjal.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa apabila saudara kandung atau orang tua tidak pernah penderita batu ginjal maka risiko anda untuk terkena batu ginjal sekitar 29,2%. Apabila saudara laki-laki anda menderita batu ginjal maka anda memiliki risiko menderita batu ginjal sebesar 4,1%, 58% apabila yang menderita batu ginjal hanya ayah anda saja, 66,4% apabila ibu yang menderita batu ginjal dan apabila kedua orang tua pernah menderita batu ginjal maka risiko anda juga akan terkena penyakit batu ginjal sebesar 92,5%.
8. Kurang minum air Putih
Air merupakan kebutuhan utama manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Air berfungsi sebagai sumber cairan yang dibutuhkan organ tubuh untuk melakukan proses dan fungsinya masing-masing. Apabila tubuh kekurangan air maka akan mengalami dehidrasi yaitu kekurangan cairan dampaknya organ tubuh tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Seperti halnya pada ginjal, cairan sangatlah dibutuhkan pada ginjal sehingga ginjal dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Cairan pada ginjal berfungsi untuk mengeluarkan racun dan dapat mengeluarkan batu ginjal ketika sedang buang air kecil.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan kebiasaan minum kurang dari 1,5 liter per harinya memiliki risiko lebih besar untuk terkena penyakit batu ginjal dibandingkan seseorang yang memiliki kebiasaan minum dengan jumlah yang cukup.
Jenis-jenis batu ginjal
Berbagai jenis batu ginjal dapat terbentuk bergantung tingginya konsentrasi suatu zat yang terakumulasi di dalam ginjal. Ada 3 jenis batu ginjal yang sering dijumpai, yaitu:
1. Batu kalsium
Batu jenis kalsium merupakan jenis batu ginjal yang paling sering ditemukan pada penderita batu ginjal. Sekitar 75% hingga 85% dari kasus batu ginjal yang terbentuk adalah batu kalsium. Batu kalsium biasanya kombinasi dari kalsium dan juga oksalat serta fosfat. Apabila kandungan zat kalsium dan oksalat di dalam urin maka akan menyebabkan tubuh banyak menyerap kalsium. Sama halnya ketika seseorang mengkonsumsi vitamin D dalam jumlah yang berlebihan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tingginya asupan kalsium dapat mencetuskan terbentuknya batu kalsium. Hal ini banyak terjadi pada usia lanjut yang sering minum susu dengan kandungan kalsium yang tinggi untuk mencegah terjadinya osteoporosis. Selain itu, batu kalsium juga dapat terbentuk karena kondisi klinis tertentu misalnya pada penderita hiperitroid (pembesaran kelenjar tiroid).
2. Batu asam urat
Selain batu kalsium, jenis batu lainnya yang biasa ada pada penderita batu ginjal yaitu batu asam urat. Pada umumnya memang batu yang paling banyak pada penderita batu ginjal yaitu batu kalsium sekitar 70% seperti yang telah dijelaskan diatas. Namun bagaimana dengan batu asam urat? Sekitar 10% pasien penyakit batu ginjal merupakan jenis batu asam urat. Batu ini terbentuk apabila urine terlalu asam.
Batu asam urat terbentuk pada kondisi pH urin dalam keadaan asam yaitu kurang dari 5,5. Selain itu, asupan purin yang terlalu tinggi yang didapat dari daging, kacang-kacangan, dan ikan dapat membentuk batu asam urat. Penderita yang memiliki batu asam urat di dalam ginjal biasanya juga mengalami keluhan asam urat pada kaki atau tangannya.
3. Batu struvit
Pembentukan batu struvit berkaitan dengan infeksi saluran kemih kronis (lama). Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan dan mempengaruhi keseimbangan kimia didalam urin. Bakteri penyebab infeksi salurah kemih ini dapat memecah urea menjadi amonium yang kemudian bercampur dengan fosfat dan magnesium yang kemudian membentuk batu struvit.
Batu Struvit mengandung magnesium, ammonium dan juga fosfat. Bentuk batu struvit yaitu bergerigi tidak beraturan dan juga ukurannya dapat semakin membesar seiring berjalannya waktu. Batu struvit lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pada pria. Apabila batu struvit membesar maka akan menyebabkan kerusakan yang serius pada ginjal.
Penutup
Faktor penyebab utama seseorang menderita batu ginjal yaitu terjadinya infeksi pada saluran kemih. Oleh sebab itu, anda perlu mencegah terjadinya hal tersebut sehingga dapat terhindar dari penyakit batu ginjal.
Selain itu, perlunya pengetahuan lebih lanjut mengenai penyebab batu ginjal sangatlah diperlukan sehingga nantinya populasi penderita batu ginjal akan menurun dan juga berdampak pada generasi selanjutnya.