Viral Chat WA Warga Semarang Ingin Tularkan COVID-19 Berujung Penjemputan

Sebuah screenshoot chat percakapan WA dua warga positif COVID-19 bikin geger warga Semarang karena indikasi kesengajaan menularkan kepada orang lain. Kedua warga tersebut diduga berdomisili di Semarang, Jawa Tengah.

Dihasut

Tangkapan layar yang meresahkan warga tersebut diunggah akun Facebook milik MD. Di chat WA ini terlihat bahwa F menghasut L untuk tidak melakukan isolasi mandiri setelah positif COVID-19. F bahkan mengatakan bahwa meski positif COVID-19, dirinya bebas berpergian tanpa protokol kesehatan sekalipun.

Baca Juga: Geger Penemuan 5 Mayat ABK di Freezer Kapal Nelayan Indonesia

Percakapan F dan L yang diketahui positif COVID-19 ini beredar luas di Facebook dan membuat masyarakat khawatir.

Ketika dikonfirmasi seperti dilansir dari Kompas.com, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan bahwa L sebelumnya sudah diminta isolasi di tempat yang disediakan oleh pemerintah Kota Semarang. Namun, L menolak lantaran takut.

“Sebenarnya, beberapa waktu lalu, kami melalui Puskesmas Karanganyar sudah melakukan penanganan (COVID-19) kepada keluarga F dan L. L sendiri sebenarnya melakukan isolasi mandiri di rumah karena takut di Rumdin (Rumah Dinas tempat isolasi pasien COVID-19) dan pihak Puskesmas Karanganyar mengizinkannya dengan pemantauan ketat,” ungkap Abdul Hakam.

Dijemput

Akhirnya, karena membuat masyarakat resah, Gugus Tugas COVID-19 langsung menjemput L guna melakukan isolasi di rumah dinas yang disediakan oleh Pemerintah kota Semarang.

“Sudah sekitar pukul 17.00 WIB tadi dengan dibawa pakai ambulans siaga menuju Rumdin (Rumah Dinas tempat isolasi pasien COVID-19). L dan kedua anaknya saat ini sudah selesai melakukan pemeriksaan dan administrasi kemudian menempati tempat isolasi yang disediakan,” kata Abdul Hakam.

Bagaimana dengan F? F tetap menjalani isolasi mandiri di rumah karena harus merawat ibunya yang juga tertular virus dan baru saja kembali dari rumah sakit.

“F ini anak tunggal. Jadi tidak punya saudara yang bisa merawat ibunya. F juga masih memiliki beban psikologis karena suaminya baru saja meninggal karena COVID-19,” terang Hakam.

Baca Juga: Misteri Kematian Sadis Polisi Briptu Andry Dipenuhi Kejanggalan

Akhirnya, Dinas Kesehatan hingga Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta masyarakat untuk tidak resah karena baik F dan L tidak akan bisa berpergian. Hendrar juga menyebut bahwa percakapan WhatsApp tersebut hanya kesalahpahaman antar tetangga saja.

“Tadi sore sudah melakukan mediasi kepada pasien yang bersangkutan. Ini hanya salah paham antartetangga yang kemudian tersebar komunikasinya melalui WA (di mesia sosial),” pungkas Hendrar Prihadi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini