Bikin Heboh! Ini 5 Fakta Pesta Gay di Kuningan Jakarta

Ditengah ancaman pandemi COVID-19, masyarakat dihebohkan dengan penggerebekan pesta gay di Jakarta pada Rabu malam, 2 September 2020. Padahal kondisi pandemi Corona di DKI Jakarta saat ini sedang tinggi-tingginya. Tak ayal, adanya pesta ini membuat masyarakat cemas.

Seperti dilansir dari Detik.com, penggerebekan pesta ini dirilis langsung oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan.

Baca Juga:Viral Dituding Anti Vaksin, Tara Basro Beri Penjelasan

“Ini pesta gay, pesta LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual & Transgender). Saya langsung rilis di TKP-nya di Kuningan Suites, Jaksel (Jakarta Selatan),” ungkap Yusri seperti dilansir dari Detik.com pada Kamis, 3 September 2020.

Lebih lanjut, Yusri mengungkapkan sejumlah fakta dan temuan dari pesta gay di Kuningan, Jakarta Selatan tersebut. Apa saja itu?

  1. Peserta Pesta Gay 56 Orang

Pesta LGBT yang berlangsung di sebuah apartemen di Kuningan, Jakarta Selatan diikuti oleh 56 orang. Pesta itu sendiri berlangsung dini hari pukul 00.30 WIB pada Sabtu, 29 September 2020. Empat hari berselang, Polda Metro Jaya membuat jumpa pers mengenai pesta tersebut. Di sini Kombes Yusri Yunus menjelaskan bahwa ada 9 orang yang diduga sebagai penyelenggara di mana 47 orang lainnya tercatat sebagai peserta. Kini 9 orang penyelenggara pesta LGBT tersebut ditahan di Polda Metro Jaya.

  1. Barang Bukti Kondom hingga Tissue Magic Disita

Dari penggerebekan tersebut, pihak kepolisian menemukan sejumlah barang bukti dari pesta seks kaum sesame jenis yang tertinggal di TKP. Sejumlah barang bukti yang disita di antaranya adalah kondom yang sudah dipakai, tissue magic, ratusan gelang member grup hingga obat perangsang.

  1. Pesta Seks hingga ‘Permainan’ antara Peserta

Selain pesta seks bebas, ada sejumlah ‘permainan’ yang dilakukan antar peserta party. Kombes Yusri menerangkan bahwa permainan yang dipelajari di negara lain tersebut dimainkan oleh 56 peserta yang hadir dalam pesta tersebut.

“Di dalam (pesta tersebut), banyak game yang dilakukan. Memang acara (pesta gay) ini dikhususkan untuk memainkan satu permainan yang dia (salah satu penyelenggara) pelajari dari suatu negara,” ungkapnya

  1. Punya Grup dan Ada Dress Code

Para peserta pesta LGBT ini ternyata memiliki grup tersendiri. Komunitas pria penyuka sesama jenis menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi hingga menjaring para peserta pesta seks.

“Mereka (peserta pesta) punya grup WA. Mereka namakan grup mereka Hot Space. (Anggota grup) di WA ada 150 orang dan berdiri pada Februari 2018. Di Instagram juga juga ada sekitar 80 (pengikut) di dalamnya. Kegiatan ini dilakukan melalui undangan media sosial untuk mengadakan pesta satu bulan sebelumnya. (Di pesta ini) para peserta pakai dress code dengan masker merah-putih,” terang Kombes Yusri.

Baca Juga: Ingin Tipu Anak Presiden, Kaesang Pangarep Bikin Akun Lelang Fiktif Kapok

  1. Terancam 15 Tahun Bui

Ironisnya, satu dari sembilan orang penyelenggara pesta gay dinyatakan positif mengidap HIV. Pihak kepolisian menyatakan bahwa pihak penyelenggara pesta gay bisa terancam 15 tahun penjara berdasarkan pasal yang berlaku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini