Penyakit malaria masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan di dunia termasuk di negara tropus seperti Indonesia. Terdapat sebuah program dimana bekerja sama dengan internasional yang terpadu untuk memberantas malaria pernah dilakukan sejak tahun 1945. Hasil dari program ini dapat menurunkan insiden malaria lebh dari tiga perempat daerah endemis malaria. Namun dikarenakan beberapa faktor seperti sosial ekonomi dan mobilisasi penduduk sehingga nyamuk anopheles penyebab malaria menjadi resisten yang menyebabkan program kerja tersebut tidak dapat bertahan lagi dalam usaha memberantas malaria di dunia.
Saat ini, malaria menjadi masalah yang harus segera diatasi maka pemerintah membuat berbagai cara ataupun program untuk dapat mencegah meluasnya penyebaran penyakit malaria. Pemerintah mensosialisasikan beberapa cara mencegah malaria yang dapat dilakukan di rumah tangga dan tidak memerlukan biaya yang mahal sehingga masyarakat dapat melakukannya sendiri dirumah.
Cara Mencegah Malaria
Oleh karena begitu fatalnya penyakit malaria, maka kita harus melakukan tindakan pencegahan sedari dini untuk menghindari timbulnya penyakit malaria. Yang terpenting dalam tindakan mencegah malaria yaitu menghindari gigitan nyamuk pembawa infeksi plasmodium dan memutus rantai kehidupan nyamuk Anopheles betina. Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menjaga kebersihan lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan sangat penting untuk menghambat pekembangbiakan nyamuk Anopheles betina penyebab penyakit malaria. Nyamuk Anopheles suka berkembang biak pada tempat yang kotor dan genangan air. Oleh karena itu perlu tindakan 3M yaitu Menguras bak mandi minimal seminggu sekali, Mengubur barang-barang bekas, dan Menutup tempat penampungan air.
Bersihkan tempat-tempat yang sekira dapat menjadi tempat hidup nyamuk. Bersihkan selokan yang berada di depan rumah dari sampah maupun kotorangan lain. Membersihkan selokan tidak hanya untuk mencegah nyamuk berkembangbiak namun juga dapat mencegah air tersumbat.
Selain itu, apabila disekitar rumah terdapat sekumpulan rumput yang membentuk rawa-rawa maka segera memotong rumputnya dan bersihkan jangan sampai rawa-rawa tersebut menjadi semakin lebat. Menurut penelitian di puskesmas benteng Bangka Belitung menyatakan bahwa adanya rawa-rawa disekitar lingkungan rumah menjadi faktor risiko kejadian malaria. Seseorang dengan lingkungan rumah yang terdapat rawa-rawa akan berisiko 2,6 kali terjangkit demam berdarah dibandingkan seseorang yang rumahnya tidak terdapat rawa-rawa.
2. Menggunakan kelambu saat tidur
Di zaman modern ini, kebanyakan masyarakat sudah tidak lagi menggunakan kelambu. Namun perlu diketahui bersama bahwa memasang kelambu saat tidur berguna untuk mencegah gigitan nyamuk. Hal ini cukup efektif untuk mencegah penyakit malaria.
Penggunaan kelambu pada saat tidur dimalam hari dianjurkan untuk menghindari gigitan nyamuk terutama pada bayi dan balita. Bayi dan balita memiliki sistem imun yang belum cukup untuk melawan virus yang dibawa oleh gigitan nyamuk sehingga sangat mudah untuk tertular malaria. Selain itu, penggunaan kelambu juga dianjurkan untuk ibu hamil.
Sebuah studi di Afrika menunjukkan bahwa ibu hamil yang menggunaan kelambu yang berinsektisida mampu mengurangi kejadian malaria pada plasenta, mampu menurunkan angka kejadian berat badan lahir rendah (BBLR), lahir mati dan keguguran. Namun kelambu berinsektisida masih sangat jarang di Asia.
3. Membersihkan Bak Mandi dan Menabur serbuk abate
Kebersihan bak mandi merupakan salah satu prioritas utama yang harus dilakukan oleh setiap rumah tangga. Kebersihan bak mandi dapat menghindarkan dari penyakit demam berdarah maupun penyakit malaria.
Semakin bersih bak mandi maka risiko terjangkit penyakit semakin rendah begitupun sebaliknya apabila bak mandi yang kurang bersih maka risiko terjangkit penyakit semakin tinggi. Oleh karena itu, sesibuk apapun anda sebaiknya luangkan waktu untuk membersihkan bak mandi di kamar mandi anda.
Membersihkan bak mandi perlu dilakukan seminggu 1 kali hingga 2 kali untuk memberantas telur-telur nyamuk yang berada didalamnya. Setelah di bersihkan sebaiknya ditaburi serbuk abate untuk mencegah perkembangbiakan telur nyamuk menjadi nyamuk yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
4. Menyingkirkan atau menutup genangan air
Nyamuk Anopheles merupakan nyamuk yang menyebabkan penyakit malaria. Nyamuk anopheles sangat menyukai tempat-tempat yang kotor dan genangan air. Telah terbukti bahwa dengan banyaknya genangan ir maka risiko terjangkit malaria semakin besar.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa genangan air merupakan faktor yang signifikan dengan kejadian malaria. Seorang penderita malaria akan berisiko 3,445 kali memiliki genangan air disekitar rumah dibandingkan yang tidak menderita malaria.
Seringkali anak-anak sangat menyukai bermain air di genangan air akibat hujan sehingga hal inilah yang menyebabkan anak-anak lebih banyak menderita malaria. Apabila terdapat genangan air didekat rumah anda, sebaiknya segeralah menyingkirkannya atau menutup genangan air tersebut sehingga dapat mencegah penularan virus akibat malaria maupun demam berdarah.
5. Menggunakan lotion anti nyamuk
Menggunakan lotion anti nyamuk dapat dilakukan untuk menghindari gigitan nyamuk terutama untuk anda yang berada di daerah yang endemis malaria maka penggunaan lotion amat sangat dianjurkan. Namun, pastikan bahwa lotion anti nyamuk yang anda gunakan aman bagi kulit dan tidak menimbulkan iritasi. Hati-hati pemakaian lotion anti nyamuk pada anak-anak karena kulit yang lebih sensitif dan risiko tertelan lebih besar. Ada beberapa zat campuran yang berada di lotion yang tidak patut untuk dikonsumsi karena memiliki dampak yang dapat mengganggu kesehatan.
Apabila anak anda menggunakan lotion pastikan selama menggunakan lotion tersebut berada dalam pengawasan orang dewasa sehingga dapat mencegah anak menelannya. Masyarakat yang memiliki kebiasaan tidak menggunakan lotion pada malam hari kemungkinan memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih besar terjangkit penyakit malaria dibandingan masyarakat yang memiliki kebiasaan menggunakan lotion dimalam hari.
Selain itu, lebih baik anda menggunakan lotion dari pada anti nyamuk bakar dikarenakan zat kimia dari anti nyamuk bakar yang anda hirup sepanjang malam dapat berakibat pada gangguan pernafasan.
6. Meminum obat profilaksis malaria
Pemerintah menganjurkan untuk mengkonsumsi obat-obat profilaksis (obat yang diberikan untuk mencegah penyakit) sebelum seseorang bepergian ke daerah endemis malaria seperti di Indonesia bagian timur. Obat profilaksis ini harus diminum minimal 1 minggu sebelum berangkat dan terus dilanjutkan selama berada di daerah endemis.
Setelah kembali dari daerah endemis pun obat tersebut masih harus tetap dilanjutkan selama 3-4 minggu, tergantung dari jenis obat profilaksis yang diberikan. Profilaksis dibagi menjadi dua yaitu:
- Profilaksis kausal. Bertujuan menghambat pertumbuhan dan perkembangan parasite didalam tubuh nyamuk sehingga tahap infeksi dapat dicegah dan dapat menghambat transmisi lebih lanjut. Obat yang digunakan untuk profilaksis kausal adalah obat golongan inhibitor DHFR (dihydrofolate reductase thymidylate synthetase) seperti proguanil, klorproguanil dan pirimetamin.
- Profilaksis supresif. Bertujuan untuk menghambat perkembangan stadium aseksual pada sel darah merah tetapi tidak di hati. Obat-obatan yang digunakan profilaksis supresif adalah obat-obatan yang mempunya aktivitas gametosidal terhadap plasmodium vivax, plasmodium malariae dan plasmodium ovale.
Obat profilaksis malaria sebaiknya dikonsumsi secara teratur untuk memastikan konsentrasi anti malarianya. Apabila anda hendak bepergian sebaiknya terlebih dahulu mencari tahu mengenai lokasi daerah tersebut. Namun walau daerah yang anda tuju bukanlah endemis malaria namun anda sebaiknya tetap waspada dan menyiapkan obat profilaksis.
7. Melakukan fogging
Sama halnya dengan pemberantasan demam berdarah yaitu dengan melakukan penyemprotan insektisida (fogging). Dengan melakukan fogging maka dapat membatasi penularan nyamuk. Namun ketika setelah melakukan fogging harus disertai dengan pemberantasan jentik lainnya sehingga dapat menekan perkembangbiakan populasi nyamuk.
Selain itu, menurut beberapa penelitian bahwa zat kimia yang terkandung didalam bahan-bahan fogging sebaiknya tidak dihirup berlama-lama karena dapat mengganggu sistem Pernafasan. Oleh sebab itu, fogging merupakan alternative lain apabila telah terjadi malaria di suatu daerah dan fongging sebaiknya dilakukan apabila ingin memberantas malaria dalam skala besar. Namun, apabila masih skala kecil sebaiknya anda melakukan kiat-kiat yang telah disebutkan diatas untuk menghindari bahaya dari campuran fogging.
Penutup
Sebaiknya setiap rumah tangga melakukan pencegahan terhadap malaria untuk menekan angka kesakitan dan angka kematian yang diakibatkan oleh malaria. Upaya deteksi dini dan pengobatan tepat waktu akan menyelamatkan penderita malaria.
Kebijakan mendeteksi sejak dini malaria dapat membuat kesadaran masyarakat tentang bahaya penularan malaria. Sebaiknya mulai dari sekarang, anda melakukan hal-hal yang telah disebutkan diatas sehingga kedepannya anggota keluarga anda terhindari dari malaria.
Selain beberapa pencegahan yang disebutkan diatas masih banyak yang dapat anda lakukan untuk mencegah malaria namun tergantung dari pribadi individu masing-masing. Apabila suatu individu mau merubah perilakunya ke perilaku yang lebih bersih dan memperhatikan lingkungan sekitarnya maka pencegahan malaria pun dapat dilakukan dengan mudah.