Cerita Sri Mulyani Ikut Seminar Dan Jokowi Jadi Panitia Tahun 98 Silam

Beberapa hari yang lalu publik dibuat ramai dengan munculnya foto sebuah acara seminar jadul yang membahas krisis ekonomi tahun 98 saat itu. Pasalnya dalam foto itu tampak sosok Jokowi, Sri Mulyani dan pengusaha Jaya Suprana. Hal ini cukup menarik, karena 22 tahun setelahnya, mereka kembali dipertemukan namun dalam kondisi yang sangat jauh berbeda.

Joko Widodo yang saat itu menjadi panitia seminar, sementara Sri Mulyani menjadi narasumber dan Jaya Suprana menjadi moderator seminar. Kini Jokowi justru menjadi Presiden dan Sri Mulyani menjadi menterinya. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun akhirnya memberikan komentar, terkait foto jadul acara seminar ekonomi tersebut.

Sri mengatakan saat itu Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi terburuk dalam sejarah. Banyak perusahaan dan bank mengalami kebangkrutan. Kala itu dia masih menjadi seorang ekonom yang mengajar di Universitas Indonesia. Kemudian dia mendapatkan undangan menjadi seorang narasumber sebuah seminar, untuk memberikan pandangannya mengenai kondisi ekonomi Indonesia kedepannya.

Rupanya, yang mengundang dirinya untuk hadir dalam seminar itu adalah Jokowi yang kala itu merupakan seorang pengusaha furniture yang justru bisnisnya meroket saat krisis terjadi. Sri Mulyani juga menjelaskan bagaimana usaha yang dikelola Jokowi malah meroket saat perusahaan lain mengalami kebangkrutan.

Sri Mulyani mengatakan Jokowi menggunakan strategi “Windfall Profit” dengan begitu bijaksana. Kebijakan yang dilakukan Jokowi adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi untuk memanfaatkan kondisi krisis guna mengembangkan usahanya.

Cerita Sri Mulyani berlanjut pada 22 tahun kemudian, di Jokowi telah menjadi Presiden RI dan meminta dirinya untuk menjadi Menteri Keuangan. Apalagi kondisi yang sedang dihadapi adalah ancaman krisis global akibat wabah pandemi yang merebak. Tugas yang diemban pun cukup berat agar Indonesia bisa mengatasi krisis dengan baik.

Sejumlah program pemulihan pun dibuat dan dimaksimalkan untuk menumbuhkan kembali kegiatan ekonomi yang sedang terpuruk. 

Di akhir cerita Sri Mulyani memberikan semangat pada generasi saat ini, agar bisa melakukan hal-hal yang menakjubkan guna membantu kemajuan bangsa dan negara. Dengan kerja keras dan juga doa, Sri Mulyani meyakinkan jika bangsa ini akan bisa kuat menghadapi tantangan yang terus datang silih berganti.

View this post on Instagram

Throwback 22 Tahun yang Lalu. 14 Agustus 1998- 22 tahun lalu kamu ada dimana? Tahun 1998 – Indonesia mengalami krisis ekonomi yang dahsyat. Ekonomi merosot tajam minus 13,7%, mata uang Rupiah kolaps dari Rp 2350 menjadi Rp 16.000 per dollar Amerika. Banyak perusahaan dan bank besar kecil mengalami kebangkrutan. Sebagai ekonom yang mengajar di Universitas Indonesia – saya diundang dalam sebuah seminar di Solo – untuk menjelaskan mengapa krisis ekonomi terjadi dan bagaimana menyelamatkan ekonomi Indonesia ke depan. Pengundang dan sponsor seminar tersebut adalah Pak Jokowi seorang pengusaha eksportir furniture yang justru mendapatkan berkah luar bisa dalam kondisi krisis tersebut – karena penerimaan ekspor dalam US dollar melonjak lebih dari enam kali lipat, Pak Jokowi menggunakan “windfall profit” secara bijaksana dengan menambah kapasitas produksi, berhasil memanfaatkan situasi krisis justru untuk mengembangkan usahanya. 22 tahun kemudian, Pak Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia, dan saya diminta beliau menjadi Menteri Keuangan. Dunia menghadapi krisis akibat Pandemi Covid-19. Dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi kita berupaya mengatasinya. Program pemulihan ekonomi terus digenjot – untuk membantu masyarakat, memulihkan dan membangkitkan usaha kecil menengah, dan menumbuhkan kembali kegiatan ekonomi. Kalian 22 tahun kedepan bisa menjadi apa saja. Rajut masa depanmu dengan tidak berhenti belajar, bekerja keras, jujur dan cerdas. Miliki mental baja, jangan menyerah menghadapi cobaan dan ujian apapun. Jangan lupa selalu berdoa..! Jakarta 13 Agustus -2020

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini