Kronologi Situs Tempo Diretas, Terkait Etika Jurnalistik

Situs media online Tempo diretas dan halamannya menampilkan tulisan Hoax berwarna merah dengan latar belakang berwarna hitam. Peristiwa peretasan situs Tempo itu terjadi pada tengah malam hingga Jum’at dini hari (21/08). Peretasan diduga terkait tudingan bahwa Tempo telah melanggar kode etik jurnalistik dengan membuat berita hoax.

Pihak Tempo membenarkan adanya peristiwa peretasan yang dialami oleh situs mereka. Menurut mereka, peretasan itu memiliki tujuan untuk mengganggu jalannya pekerjaan para jurnalis. Mereka pun mengecam tindakan tersebut, pasalnya selama ini pihaknya bekerja sudah sesuai dengan Undang-Undang.

“Kami mengecam tindakan ini tidak benar. Media sudah bekerja berdasarkan Undang-Undang. Publik berhak untuk mendapatkan informasi yang dibuat oleh media yang kredibel. Dengan tindakan meretas, sama saja mengganggu pekerjaan jurnalistik,” tegas pihak Tempo.

Lebih lanjut, Tempo menjelaskan jika peristiwa itu mulai terjadi pada pukul 00.00 WIB. Pada awalnya situs tidak bisa diakses dengan menampilkan pesan error 403. Selanjutnya terdengar alunan lagu Gugur Bunga di latar belakang selama kurang lebih 15 menit. 

Pada pukul 00.30 WIB tampilan halaman berubah lagi dan kali ini menampilkan pesan “Stop Hoax. Jangan bohongi rakyat Indonesia. Kembali ke aturan jurnalistik yang benar. Patuhi aturan Dewan Pers. Jangan berdasarkan orang bayaran saja. Defaced by @xdigeeembok.”

Baru pukul 01.30 WIB situs Tempo sudah bisa diakses kembali dengan normal. Lalu pukul 02.26 WIB pihak Tempo berhasil mengambil alih kembali situs yang sudah diretas.

Tak lama berselang, akun Twitter @xdigeembok memposting sebuah klaim bahwa dirinya telah berhasil meretas situs Tempo. Dalam unggahan itu dia menuliskan kalimat dengan tagar #KodeEtikJurnalistikHargaMati.

Hingga kini, akun Twitter @xdigeembok ramai dengan komentar dari banyak pengguna Twitter. Termasuk juga dari akun Tempo yang menuduh adanya tindakan orang-orang jahat yang mencoba membungkam kebebasan pers.

Pihak Tempo saat ini tengah membahas langkah lanjutan yang akan diambil terkait peretasan di situs miliknya. Mereka menilai belakangan tren peretasan situs-situs media semakin marak terjadi. Kondisinya sudah mengkhawatirkan hingga menyerang segala lini dari jurnalis, akademisi, hingga media yang kredibel.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini