Logo HUT RI Dikritik Karena Mirip Lambang Salib

Sudah menjadi tradisi jika setiap tahunnya pemerintah membuat logo atau gambar khusus untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI.

Biasanya logo tersebut berupa angka usia negeri tercinta ini, dan juga beberapa gambar menarik yang sesuai dengan tema yang diangkat. Namun kali ini, logo HUT RI mendapatkan kritikan dari masyarakat. Bukan karena masalah jelek atau tidak, namun ada gambar grafis yang menyerupai bentuk salib.

Kritikan mengenai bentuk grafis logo HUT RI itu datang dari sejumlah organisasi dan tokoh masyarakat. Seperti Aa Gym dan juga Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS). Mereka menyatakan keberatan dengan penggunaan logo yang dianggap tidak peka dengan kondisi saat ini karena berbentuk mirip salib.

DSKS meminta pemerintah untuk melakukan revisi atas penggunaan grafis pada logo HUT RI. Pihaknya menyebut penggunaan logo mirip salib justru mencederai momen perayaan kemerdekaan, yang seharusnya bisa dijadikan momen untuk saling merekatkan persatuan bangsa.

“Seharusnya kemerdekaan itu tidak perlu mempertentangkan SARA dengan mengedepankan simbol tertentu,” ucap Endro selaku juru bicara DSKS Solo.

Sementara itu Aa Gym juga turut memberikan tanggapannya terkait logo yang mirip simbol salib tersebut. Menurutnya gambarnya memang nampak jelas, sehingga wajar jika masyarakat kemudian mengkritik dan terjadi perdebatan. 

“Sangat bisa dimaklumi jika terjadi perdebatan, karena sekilas nampak jelas ada simbol seperti salib. Sangat bisa dimaklumi juga jika semangat perayaan 17-an menjadi berkurang, karena merasa tidak nyaman,” tulis Aa Gym melalui unggahan di akun Instagramnya. 

Menurut Aa Gym, pemerintah seharusnya bisa lebih bijak dan peka agar tidak menimbulkan permasalahan baru di masyarakat. Apalagi menurutnya masalah simbol keagamaan menjadi isu yang sangat sensitif di negara ini. 

Pemerintah Beri Klarifikasi Soal Logo HUT RI Mirip Salib

Pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara menerima tanggapan dari masyarakat dan mencoba memberikan klarifikasi. Sekretaris Kemensetneg bernama Setya Utama penggunaan itu dirasa sudah sesuai dengan aturan yang ada di pedoman visual penggunaan logo kemerdekaan.

Dalam pedoman tersebut, logo yang dianggap mirip simbol salib itu adalah jenis ‘supergraphic’. Simbol tersebut merupakan pecahan atau dekonstruksi dari gambar angka 75, menjadi 10 bagian yang ada pada logo kemerdekaan HUT RI. Karena semacam dekonstruksi, sifatnya pun fleksibel dan bercorak abstrak. Walaupun pada akhirnya menimbulkan persepsi yang berbeda, sebenarnya hal tersebut bukanlah sebuah kesengajaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini