10 Penyebab Kanker Payudara yang Wajib Wanita Ketahui Sejak Dini, Penting

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang menyerang organ payudara, dimana sel dalam payudara membelah dan tumbuh diluar kendali. Kanker ini merupakan salah alah satu jenis kanker yang paling banyak diderita oleh masyarakat, khususnya wanita. Wanita beresiko besar terkena kanker payudara, akan tetapi tidak menghilangkan kemungkinan bahwa pria juga dapat terserang kanker payudara.

Kanker payudara sulit untuk disembuhkan dan kemungkinan penderita untuk sembuh sangat kecil, sehingga wajar jika kanker payudara ditakuti oleh masyarakat. Meskipun demikian tidak berarti bahwa kanker payudara tidak dapat disembuhkan sama sekali.

Jumlah penderita kanker bertambah setiap tahunnya dan angka prevalensi kanker pada setiap gender berbeda. Berikut data dari Globocan 2012 mengenai jenis-jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita :

Ciri ciri kanker payudara

Seperti yang anda lihat pada diagram diatas bahwa kanker payudara menempati posisi pertama dengan persentase kasus 43,1% dan persentase kematian 12,9%. Hal ini menunjukkan bahwa kanker payudara merupakan momok yang paling menakutkan bagi kaum wanita.

[toc]

Penyebab Kanker Payudara

Ada banyak faktor yang diduga dapat memicu tumbuhnya sel kanker payudara. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi dua faktor utama, yakni faktor yang tidak dapat dikendalikan dan faktor yang dapat dikendalikan. Berikut adalah faktor-faktor resiko penyebab kanker payudara dan penjelasannya :

penyebab kanker payudara

A. Faktor yang tidak dapat dikendalikan

Faktor yang tidak dapat dikendalikan adalah faktor resiko yang merupakan bawaan sejak lahir dan tidak dapat diubah seperti :

1. Riwayat keluarga

Satu dari wanita yang menderita kanker payudara mewarisi suatu kelainan genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap kondisi tersebut. Riwayat keluarga merupakan komponen terpenting dalam riwayat penderita kanker payudara dalam melaksanakan skrining. Riwayat keluarga dapat mengakibatkan pertumbuhan sel yang abnormal karena terjadinya kerusakan pada gen BRCA (Breast Cancer Susceptibility Gene).

Wanita yang memiliki anggota keluarga yang pernah menderita kanker payudara memiliki resiko yang lebih besar. Jika seorang wanita memiliki ibu, bibi atau saudara perempuan yang menderita kanker payudara, ia memiliki resiko 2 kali lipat menderita kanker payudara.

Sementara resiko pada generasi selanjutnya, misalnya jika wanita tersebut memiliki anak, maka anak dari wanita tersebut memiliki resiko tiga kali lebih besar dari ibunya.

2. Gender

gender
Image: Pacific Standard

Gender atau jenis kelamin adalah salah satu faktor resiko kanker. Meskipun pada beberapa orang pria dapat menderita penyakit kanker payudara namun hampir semua kasus kanker payudara ditemukan pada wanita. Wanita beresiko 100 kali lebih besar menderita kanker payudara dibanding laki-laki.

Secara umum, 1 dari 9 wanita akan menderita kanker payudara sepanjang hidupnya. Hal ini disebabkan karena pada wanita, payudara lebih berkembang dan memiliki lebih banyak jaringan didalamnya dibandingkan pria.

Jaringan dalam payudara pria tidak mengalami pertumbuhan sebagaimana payudara wanita. Selain itu pria tidak memiliki kadar estrogen dan progesteron yang tinggi seperti pada wanita. Kedua hormon ini adalah salah satu pemicu kanker payudara.

3. Genetik (keturunan)

genetik
Image: TED.com

Berdasarkan suatu penelitian menyatakan bahwa kebanyakan wanita diperkirakan mempunya faktor keturunan dimana pemeriksaaan DNA menunjukkan satu atau lebih mutasi.

Sekitar 5% sampai 10% dari penderita kanker payudara disebabkan oleh faktor genetik. Tubuh manusia normal memiliki gen yang mengendalikan pertumbuhan tumor yang disebut Gen BRCA1 dan BRCA2. Apabila gen ini rusak atau bermutasi, maka pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akhirnya timbul sel kanker.

Seorang wanita yang memilki riwayat keturunan kanker payudara direkomendasikan untuk melakukan pengujian BRCA terutama untuk kanker yang didiagnosis sebelum usia 50 tahun. Bagi wanita yang mengalami mutasi gen BRCA1, sekitar 55% terjadi pengembangan kanker payudara pada usia 70 tahun dan beberapa penelitian mengungkapkan bahwa seseorang yang mengalami mutasi gen BRCA1 memiliki 80% risiko kanker payudara. Sedangkan mutasi gen BRCA2 sedikit kurang.

Apabila telah dilakukan pengujian dan hasilnya positif maka dapat diambil langkah-langkah pencegahan seperti mastektomi. Seseorang yang dinyatakan positif BRCA1 dan BRCA2 belum tentu terkena kanker. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut.

4. Usia

umur
Image: AMB Credit Consultants

Kanker payudara dapat terjadi seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Berdasarkan data National Breast and Ovarian Cancer menyatakan bahwa perempuan dengan umur yang kurang dari 40 tahun berisiko terkena kanker payudara sebesar 1/200 penduduk dan risiko akan meningkat tajam seiring dengan bertambahnya usia.

Wanita yang berusia lebih dari 55 tahun beresiko lebih besar terkena kanker payudara. Hal ini disebabkan oleh kemampuan pengendalian sel dan fungsi organ tubuh yang sudah menurun sehingga menyebabkan sel tumbuh tidak terkendali. Dua dari tiga penderita kanker payudara adalah wanita diatas usia 55 tahun.

Kanker payudara kerap terdiagosis setelah masa menopause dan sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sekitar 75% kanker payudara terjadi pada wanita usia diatas 50 tahun. Usia menopause yaitu 55 tahun yang dimana memiliki faktor risiko 2 kali terkena kanker payudara dibandingkan perempuan yang belum mengalami menopause.

5. Riwayat Individu

Riwayat Individu
Image: Health.com

Wanita yang pernah menderita kanker payudara pada salah satu bagian payudaranya, misalnya payudara kanan, beresiko menjalarkan kanker payudara tersebut pada bagian lain tubuhnya yakni payudara sebelah kiri. Meskipun sel kankernya sudah diangkat dari dalam jaringan payudaranya, tetap saja wanita tersebut masih beresiko terserang kanker payudara.

Faktor risiko semakin meninggi apabila sebelumnya telah terdeteksi sel abnormal di payudara. Oleh sebab itu, seorang wanita memiliki kemungkinan yang besar mengidap kanker payudara pada kedua bagian payudaranya.

Jadi, untuk anda yang sudah pernah menderita kanker payudara disalah satu bagian payudara, ada baiknya anda tetap mengontrol dan menjaga kesehatan anda. Tidak hanya itu, anda juga harus tetap mewaspadai gejala-gejala kanker payudara untuk menghindari kanker payudara untuk kedua kalinya.

B. Faktor yang dapat dikendalikan

Yang dimaksud dengan faktor yang dapat dikendalikan adalah faktor resiko yang menyangkut pola dan gaya hidup seseorang. Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat dikendalikan untuk mencegah penyakit kanker payudara :

6. Kurang Olahraga

olahraga
Image: SquashSkills

Kurang berolahraga adalah satu faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit kanker. Seseorang yang rutin berolahraga 4 jam sehari dapat mengurangi resiko terkena kanker payudara sampai 14%.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa seorang wanita dengan aktivitas fisik yang rendah memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang memiliki kebiasaan olahraga atau aktivitas fisik yang tinggi.

Aktivitas fisik atau olahraga yang cukup akan berpengaruh terhadap penurunan sirkulasi hormonal sehingga menurunkan proses proliferasi dan dapat mencegah kejadian kanker payudara.

7. Makanan

makanan
Image: NDTV Food

“Kamu adalah apa yang kamu makan”, ungkapan ini menggambarkan bahwa seseorang bisa terkena penyakit disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Kurangnya konsumsi sayuran dan buah menyebabkan tubuh kekurangan antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa yang berbahaya bagi tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan sel termasuk gen BRCA1 dan BRCA2.

Selain itu, mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi juga dapat menjadi faktor risiko kanker payudara. Sebuah studi prospektif dilakukan selama 8 tahun mengenai konsumsi lemak dan ternyata terdapat hubungan dengan kanker payudara terutama untuk wanita yang berusia 34 tahun hingga 59 tahun.

Diet makanan berserat juga dapat menjadi salah satu faktor risiko penyakit kanker payudara. Serat akan mempengaruhi mekanisme kerja hormon ektradiol.

8. Alkohol

alkohol
Image: TheHealthSite.com

Pada dasarnya alkohol adalah senyawa kimia yang dapat menggangu proses dan fungsi organ tubuh. Alkohol dapat menimbulkan sel abnormal didalam tubuh.

Wanita yang mengkonsumsi alkohol secara rutin beresiko 1 ½ kali lebih besar terkena kanker payudara dibandingkan mereka yang bukan peminum. Perempuan yang mengkonsumsi lebih dari satu gelas alkohol per hari memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

Sebuah penelitian mengungkapkan setiap 200 wanita yang mengkonsumsi alkohol setiap harinya maka 3 diantaranya mengidap kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak mengkonsumsi alkohol. Untuk itu, hindari mengkonsumsi alkohol demi upaya pencegahan dari berbagai macam penyakit.

9. Radiasi

sinar radiasi
Image: Drrina.id

Meskipun jarang ditemukan, radiasi bisa menjadi salah satu faktor resiko penyebab kanker. Radiasi sinar X atau yang biasa kita kenal dengan rontgen dan computerized tomography (CT) scan memiliki kemampuan untuk memicu mutasi yang terjadi pada sel, akibatnya sel mengalami kerusakan dan kehilangan kemampuan untuk mengendalikan pembelahan dirinya.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang melakukan pemeriksaan radiasi pada usia 20 tahun memiliki risiko pengidap kanker payudara sebesar 43% lebih tinggi disbanding wanita yang tidak melakukan pemeriksaan dengan radiasi.

Apabila anda melakukan pengobatan menggunakan sinar radiasi maka sebaiknya terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan dokter untuk menghindari berbagai kemungkinan yang dapat terjadi.

10. Merokok

merokok
Image: Health Magazine

Merokok menyumbangkan lebih dari 20% kematian akibat kanker sehingga tidak diragukan lagi, merokok merupakan perilaku yang menyebabkan banyak penyakit termasuk kanker payudara. Rokok mengandung ratusan bahan kimia yang dapat merusak organ dan sel tubuh yang memicu perkembangan sel kanker.

America Cancer Society mengungkapkan bahwa wanita yang mulai merokok di usia muda memiliki risiko paling tinggi terkena kanker payudara. Wanita yang merokok dalam seharinya menghabiskan 1 bungkus rokok memiliki risiko 20% lebih tinggi mengidap kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak merokok.

Sementara itu, kanker payudara tidak hanya dapat terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi rokok namun juga dapat berasal dari menghirup asap rokok. Sebuah penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kanker payudara dengan asap rokok. Racun asap rokok yang dihirup oleh seorang wanita akan masuk kedalam sel susu. Hal ini didasarkan pada sebuah penemuan bahwa zat kimia yang ada didalam rokok ditemukan didalam ASI.

11. Berat badan

berat badan
Image: Amar Ujala

Kelebihan berat badan atau kegemukan dan bentuk tubuh wanita bisa meningkatkan resiko terkena kanker. Hal ini disebabkan karena hormon estrogen yang merupakan pemicu kanker dihasilkan oleh sel lemak. Semakin banyak distribusi sel lemak yang ada dalam tubuh, semakin besar resiko kanker payudara yang dimilki. Jaringan lemak bagian atas (sentral atau abdominal) dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Indeks obesitas terkait dengan risiko kanker payudara yang membedakan anatara usia dan status menopause. Wanita yang mengalami berat badan berlebih atau obesitas setelah menopause memiliki ekstrogen yang tinggi sedangkan hormone esktrogen merupakan salah satu pemicu kanker.

Penutup

Secara umum, penyebab utama dari timbulnya penyakit kanker payudara yaitu pertumbuhan sel-sel abnormal yang ada didalam tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya cegah pertumbuhan sel-sel abnormal tersebut sejak dini dengan cara selalu menjaga kesehatan anda.

Banyak cara yang dapat dilakukan seperti halnya tetap menjaga pola konsumsi, melakukan diet rendah lemak dan menghindari paparan bahan-bahan kimia serta hal lainnya.

4 KOMENTAR

  1. Apakah orang yang belum menikah bisa terserang penyakit kangker payudara, dan apakah bisa terserang juga ke usia yang di bawah umur 21 tahun ?
    Tolong di jawab ya
    Terimakasih

  2. Bagaimana kalau bentuk puting berubah-ubah, contohnya, kalau di pegang puting akan terbalik/menonjol kedalam, dan di siang hari biasanya puting normal tetapi puting tidak menonjol, apakah itu gejala kanker payudara?
    Tolong di jawab
    Terimakasih

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini