Sejumlah Menteri Jokowi Tidak Memakai Masker Dan Berfoto Ria, Publik Mengecam

Sorotan publik kali ini mengarah pada sejumlah jajaran kabinet pemerintahan Jokowi yang mengadakan rapat di daerah Bali yang merupakan zona merah pandemi Covid19.

Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RKTM) yang dihadiri sejumlah menteri dan staf itu berlangsung pada tanggal  21-22 Agustus 2020 di Badung, Kabupaten Nusa Dua, Bali. Pasalnya, sejumlah menteri Jokowi tersebut kedapatan tidak memakai masker dan juga tidak menerapkan protokol kesehatan physical distancing.

Kasus tersebut menyebar melalui sebuah foto yang beredar di jejaring sosial, yang menunjukkan sejumlah menteri Jokowi dan staf melakukan foto bersama tanpa memakai masker dan menjaga jarak. Foto itu pun kemudian dilaporkan ke akun @laporcovid

Setidaknya dalam foto itu ada 28 orang dan tujuh diantaranya merupakan menteri. Mulai dari Menko Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid19 Airlangga Hartarto sampai dengan Menristek Bambang Brodjonegoro.

Padahal saat ini kasus Covid19 di Indonesia sendiri masih belum menunjukkan kabar baik. Tercatat per tanggal 23 Agustus, kasus virus Corona sudah mencapai angka 153.535 kasus. Apalagi jumlah kasus positif baru rata-rata juga sangat tinggi yakni di angka 2.000 per hari.

Tidak sampai di situ saja, kawasan Badung, Nusa Dua, Bali saat ini statusnya juga masuk dalam kategori zona merah atau sangat beresiko tinggi sebagai tempat penularan virus Corona.

Memberikan tanggapan dari kritik yang ditujukan, Deputi Bidang Koordinasi Mikro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir yang juga termasuk dalam foto tersebut memberikan penjelasannya.

Tuduhan para menteri Jokowi yang tidak memakai masker dan menjalankan protokol saat rapat adalah hal yang tidak benar. Pihaknya beralasan, mereka tidak memakai karena hanya sebagai kebutuhan saat foto bersama saja. Lebih lanjut, protokol kesehatan justru dijalankan dengan sangat ketat. Bahkan sebelum rapat dimulai, para peserta sudah melakukan swab test terlebih dahulu.

Iskandar juga membantah jika zona merah yang ditetapkan di acara rapat tersebut tidak akurat. Pasalnya, wilayah Badung sangat luas dan lokasi rapat tidak termasuk dalam zona merah tersebut. 

“Itu hanya untuk keperluan foto saja. Coba lihat itu tangan saya masih memegang masker N95 begitu juga dengan peserta lainnya,” kata Iskandar memberikan klarifikasi.

Sementara itu Kolaborator LaporCovid Dicky Pelupessy sangat menyayangkan kejadian tersebut. Meski hanya sesaat melepas masker dan saling berdekatan untuk pengambilan foto, hal tersebut adalah tidak dibenarkan. 

Menurutnya, apa yang dilakukan para menteri tersebut sangat jauh bertolak belakang dengan kampanye yang selama ini digencarkan oleh Presiden Jokowi, mengenai himbauan memakai masker dan menerapkan physical distancing. Terlebih Jokowi juga mengancam memberikan sanksi jika ada pejabat yang mengabaikan himbauan tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini