Usus buntu atau yang dalam istilah medis disebut appendix, adalah suatu organ kecil yang menempel pada usus besar dan berada di bagian perut bawah sebelah kanan. Dinamakan usus buntu karena bagian usus ini tidak dapat dilewati oleh makanan. Seperti halnya tulang ekor, usus buntu atau appendix adalah organ sisa evolusi manusia yang belum banyak diketahui fungsinya. Hasil penelitian dan studi menunjukkan bahwa usus buntu tidak berperan dalam sistem pencernaan manusia melainkan berperan dalam membantu fungsi sistem kekebalan tubuh.
Usus buntu dapat mengalami infeksi dan peradangan yang disebut dengan apendisitis. Masyarakat biasa menyebutnya sebagai penyakit usus buntu. Usus buntu yang terinfeksi akan membengkak dan menyebabkan rasa nyeri (disertai dengan rasa terbakar) yang teramat sangat pada bagian perut.
Usus buntu biasanya diderita oleh pria dan wanita dengan rentang usia 10-30 tahun, akan tetapi pria cenderung lebih beresiko mengalami penyakit ini. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan pengobatan rutin, namun apabila sudah terlalu parah dan organ telah rusak, maka usus buntu akan diangkat dengan cara operasi.
Gambar diatas menunjukkan perbedaan antara usus normal dengan usus yang mengalami infeksi atau peradangan pada bagian usus buntu. Usus buntu yang terinfeksi akan membengkak dan jika dibiarkan tanpa perawatan, usus buntu tersebut bisa rusak dan serta mengakibatkan infeksi organ lain yang berada di sekitarnya.
[toc]
Penyebab Usus Buntu
Usus buntu sebenarnya adalah infeksi pada organ appendix yang disebabkan karena beberapa faktor diantaranya adalah :
1. Pola makan yang tidak sehat
Sebagian besar orang mengalami permasalahan pada pola makannya baik itu frekuensi makan ataupun makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya apa yang mereka konsumsi menjadi penyebab utama timbulnya berbagai macam penyakit dan akan berakibat pada kesehatan tubuh.
Masyarakat saat ini lebih banyak mementingkan untuk memakan makanan sesuai keinginannya tanpa memperdulikan dampak dari apa yang mereka konsumsi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pola makan seseorang akan berpengaruh sebesar 80% pada kesehatan tubuhnya.
Pola makan yang tidak sehat mempengaruhi kerja saluran pencernaan dan memicu masuknya bakteri dan penyakit ke dalam tubuh. Mengkonsumsi makanan yang tidak higienis dapat menimbulkan masuknya kuman dalam usus. Setelah kuman masuk dalam usus maka usus akan mengalami peradangan yang akan berdampak pada terjadinya radang pada usus buntu. Dengan demikian perlunya kesadaran masyarakat akan pentingnya memperhatikan pola makan.
2. Sering menunda waktu makan
Bagi sebagian besar orang, menunda waktu makan merupakan hal yang biasa, namun menunda waktu makan sangatlah tidak dianjurkan untuk kesehatan tubuh. Perlu anda ketahui bahwa mengatur frekuensi pola makan sangat penting untuk menunjang kesehatan terutama pada kesehatan sistem pencernaan dalam tubuh kita. Seorang ilmuwan mengungkapkan bahwa seseorang yang mampu mengatur dan mengendalikan waktu makannya serta tidak makan malam terlalu larut dapat menghindarkan dari penuaan dini dan menyehatkan jantung.
Apabila anda sering menunda waktu makan bisa mengakibatkan lambung kosong dan mengeluarkan asam lambung berlebih. Hal ini berbahaya bagi kesehatan lambung dan organ pencernaan lainnya seperti usus. Menunda waktu makan sama saja dengan anda mempermudah datangnya penyakit usus buntu. Menunda waktu makan tidak hanya akan berdampak pada lambung dan usus buntu namun juga akan berdampak pada berbagai macam penyakit lainnya.
3. Infeksi bakteri
Salah satu hal yang menyebabkan gangguan kesehatan paling banyak yaitu bakteri. Ketika bakteri telah masuk kedalam tubuh dan membuat tubuh mengalami infeksi. Seperti halnya radang usus buntu yang dimana pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyumbatan feses atau tinja menjadi media bagi bakteri untuk bekembangbiak.
Bakteri pathogen yang masuk melalui saluran pencernaan dapat menyebabkan infeksi pada usus. Jenis bakteri yang menyebabkan penyakit usus buntu adalah E.coli dan salmonella dimana bakteri tersebut akan menyebabkan peradangan pada usus buntu. Bakteri tersebut akan memakan sisa makanan yang lewat dalam saluran pencernaan dan meninggalkan residu dalam usus buntu yang berdinding tipis. Residu atau kotoran yang disebabkan oleh bakteri ini lama kelamaan akan menyebabkan iritasi pada usus.
4. Terlalu sering makan makanan pedas dan asam
Saat ini berbagai macam jenis makanan yang dipasarkan sangatlah mengunggah selera, namun anda patut waspada terhadap apa yang anda konsumsi karena pada dasarnya ketika anda merasa kesehatan anda mulai memburuk, salah satu faktor utamanya yaitu berasal dari apa yang anda telah konsumsi.
Makanan yang terlalu pedas atau asam dapat menyebabkan iritasi usus dan diare. Pada saat makanan pedas masuk ke saluran pencernaan, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan dan menyebabkan diare. Seseorang yang sering mengkonsumsi makanan pedas dan asam lebih berisiko terkena penyakit usus buntu dibanding mereka yang hanya mengkonsumsi makanan pedas dan asam hanya sesekali saja.
Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan berakibat pada usus yang akan terasa perih karena makanan pedas memiliki sifat yang panas. Sama halnya dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung asam secara berlebihan yang juga akan menaikkan kadar asam di dalam lambung yang dapat berakibat pada sistem pencernaan.
5. Kurangnya konsumsi serat
Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat merupakan hal yang penting untuk menunjang nutrisi bagi kesehatan tubuh dan proses pencernaan. Seseorang yang kurang mengkonsumsi serat dapat berakibat pada berbagai macam risiko kesehatan mulai dari masalah pencernaan hingga risiko terjadinya kanker. Pola makan yang kurang serat dapat berakibat pada kesehatan organ pencernaan.
Serat berfungsi untuk melancarkan proses pencernaan dan berperan dalam pembentukan feses. Kekurangan serat dapat menyebabkan sembelit dan gangguan pergerakan sisa makanan yang berakibat tersumbatnya usus buntu dan terjadinya peradangan pada usus buntu yang berujung terjadinya penyakit usus buntu. Usus buntu yang tersumbat bisa mengalami infeksi.
Penutup
Demikianlah penjelasan mengenai penyebab usus buntu. Diharapkan dari artikel diatas, anda dapat mengetahui dan menambah pengetahuan anda mengenai apa saja yang menyebabkan penyakit radang usus buntu sehingga mulai dari sekarang anda dapat menghindarinya dan tetap berada dalam keadaan yang sehat. Salah satu faktor utama dari usus buntu yaitu apa yang anda konsumsi sehingga perlunya kesadaran dari diri sendiri mengenai apa yang baik dan tidak untuk dikonsumsi.