Sita Tyasutami, pasien 01 virus Corona, COVID-19 Indonesia menceritakan pengalamannya dihujat kembali oleh warganet usai PSBB Ketat jilid II berlaku di Jakarta pada 14 September 2020 lalu. Stigma buruk masyarakat pada pasien yang terjangkit virus Corona menurutnya tidaklah etis.
Stigma Pasien COVID-19
Siapapun bisa terjangkit virus COVID-19 alias virus corona tanpa pandang bulu. Sayangnya sejumlah masyarakat masih ‘mengucilkan’ para pasien positif dengan cara yang tidak manusiawi. Hal ini dialami oleh pasien kasus 01 COVID-19, Sita Tyasutami serta sang ibu.
Baca Juga: 5 Fakta Kasus Mutilasi di Apartemen Kalibata City
Sita dan ibunya diumumkan sebagai pasien pertama Corona oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 yang kemudian mmebuat heboh masyarakat kala itu. Selama masa perawatan di RSPI Sulianti Saroso, Sita mengaku sempat drop karena stres menjadi bahan pergunjingan netizen di media sosial. Sita pun menjadi objek makian banyak orang karena dianggap ‘membawa virus’.
Lambat laun, makian terhadapnya menghilang. Setelah menjalani perawatan selama 2 minggu, virus tersebut pun lenyap dari tubuhnya dan diperbolehkan pulang.
Namun makian tersebut muncul kembali setelah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengumumkan kembali PSBB ketat di ibu kota.
“Akhirnya mulai lagi (makian netizen) karena PSBB (ketat) lagi. Mereka mencari lagi siapa kasus 01 dan menyalahkan lagi. Kan di Facebook itu ada notifikasi kalau foto kita di unggah orang lain. Terus aku lihat, loh kok? Ini kan postingan bulan Maret yang dibuat netizen. Kok keluar lagi? Ngatain (mengejek) aku artis Corona,” ungkap Sita seperti dilansir dari Detik.com.
Kemudian hujatan berlanjut ke Twitter. Banyak orang menggunjingkan namanya hingga salah seorang teman menanyakan kabarnya.
“Aku belum sadar (jadi bahan hujatan),terus teman nanya ‘Sita, are you okay?’ di Twitter mulai ramai lagi ngehujat lu! Itu pada hari Kamis (10 September 2020) karena pengumuman Pak Anies (soal PSBB ketat),” ungkap wanita yang berprofesi sebagai seniman itu.
Virus Bisa Menyerang Siapapun
Hal ini tentu memantik kekecewaan Sita karena ternyata masih ada sejumlah orang yang melekatkan stigma pada pasien virus COVID-19. Padahal virus SARS-CoV-2 ini bisa menyerang siapapun tanpa pandang bulu.
Baca Juga: Heboh! Skandal Pelecehan Keluarga Gucci, Anak Dicabuli Ayah Tiri
“Ya sebenarnya penyakit apa pun dari awal enggak boleh (orang) menstigma pasien. Karena siapa orang yang mau sakit? Ya, ini virus flu (Virus COVID-19) jadi penyebarannya mudah dan cepat,” pendapatnya.
Untuk diketahui, label pasien 01 merupakan sebutan kasus pertama orang terjangkit Virus Corona COVID-19 di Indonesia yang diumumkan oleh pemerintah.