Masalah keputihan merupakan salah satu masalah yang meresahkan kaum hawa. Keputihan merupakan masalah yang sejak lama menghantui para wanita namun, tidak banyak dari mereka mengetahui tentang keputihan. Keputihan yang terjadi pada wanita tidak dapat dianggap ringan karena dapat berakibat fatal apabila tidak segera ditangani.
Keputihan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti halnya dapat berakibat pada kemandulan. Tidak hanya itu, keputihan juga merupakan awal gejala kanker leher rahim yang merupakan salah satu penyakit pembunuh wanita di dunia.
Keputihan dapat mempengaruhi fisiologis bahkan psikologis seseorang karena keputihan yang sering kambuh dan timbul secara terus menerus. Oleh sebab itu, sebaiknya para wanita melakukan pencegahan agar tidak terjadi keputihan dan mencegah berbagai dampak dari keputihan.
Cara Mencegah Keputihan
Keputihan yang normal atau keputihan fisiologis tidak dapat dicegah karena kondisi tersebut adalah hal yang normal dan wajar terjadi. Namun, keputihan fisiologis dapat berlanjut menjadi keputihan patologis karena sebab-sebab yang telah dijelaskan di atas. Keputihan patologis inilah yang dapat dan wajib dicegah. Berikut cara-cara mencegah keputihan patologis:
1. Menjaga Kebersihan Daerah Kewanitaan
Menjaga kebersihan daerah kewanitaan adalah hal yang wajib dilakukan oleh seluruh kaum hawa. Hal ini perlu dilakukan terutama setelah buang air di mana kuman dapat saja masuk. Hal yang paling tepat dalam membersihkan area kewanitaan adalah dengan menggunakan air mengalir tanpa harus menggunakan sabun khusus pembersih vagina.
Sebaiknya setiap wanita mencuci bagian luar vagina setiap hari dan menjaganya agar tetap kering sehingga dapat terhindar dari tumbuhnya bakteri maupun jamur. Saat menstruasi sebaiknya mengganti pembalut apabila sudah terasa lembab dan basah. Untuk tetap menjaga kebersihan pada alat genetalia maka sebaiknya mengganti pakaian dalam dua kali dalam sehari. Setelah buang air besar sebaiknya bersihkan dengan air dan keringkan untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina.
Selain itu, perlunya kebersihan kuku karena kuku dapat terinfeksi candida akibat garukan pada kulit. Candida yang tertimbun di bawah kuku dapat menular ke vagina saat mandi maupun saat cebok. Oleh karena itu, kaum wanita harus mampu untuk menjaga kebersihan dari vagina untuk menghindari terjadinya keputihan.
2. Membatasi Penggunaan Sabun Pembersih Khusus
Memakai sabun khusus untuk membersihkan area kewanitaan tidak disarankan untuk rutin dilakukan, karena dapat membunuh flora normal yang terdapat di sekitar vagina. Jika flora normal mati, kesempatan kuman lain untuk tinggal bersarang semakin besar dan akan menimbulkan keputihan.
Oleh karena itu, penggunaan sabun pembersih khusus hanya boleh dilakukan sesekali semisal dalam kondisi area vagina gatal. Namun, lebih baik menggunakan betadine yang diencerkan untuk memberikan efek antiseptik pada area kewanitaan daripada menggunakan sabun pembersih khusus yang dapat merubah kondisi pH di daerah kewanitaan.
Selain itu, sebaiknya para wanita menggunakan sabun non parfum saat mandi agar terhindar dari timbulnya iritasi pada daerah vagina. Menghindari penggunaan cairan pembersih kewanitaan yang mengandung deodorant dan bahan kimia yang terlalu berlebihan. Mengapa demikian? Karena hal tersebut dapat mengganggu pH cairan kewanitaan dan dapat merangsang munculnya jamur ataupun bakteri.
3. Menjaga Daerah Kewanitaan Selalu Kering
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah keputihan adalah dengan menjaga daerah kewanitaan selalu kering. Memastikan daerah kewanitaan selalu dalam kondisi kering adalah cara ampuh untuk mencegah keputihan berlanjut. Daerah kewanitaan yang lembab dapat memicu tumbuhnya bakteri dan jamur.
Gunakan celana dalam yang kering. Apabila sudah terlanjur basah atau lembab maka usahakan mengganti dengan yang bersih. Sangat disarankan untuk mengganti celana dalam ketika sudah mulai basah atau lembab baik karena keringat atau karena bilasan air sehabis buang air yang tidak dilap dengan cukup kering. Tidak ada salahnya setiap bepergian keluar rumah, anda membawa cadangan celana dalam.
Menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun karena katun dapat menyerap kelembaban serta menjaga agar sirkulasi udara tidak tertutupi. Sebaiknya tidak menggunakan celana dalam bahan satin atau bahan sintetik yang dapat berdampak pada suasana sekitar organ vagina akan terasa panas dan lembab. Tidak lupa untuk selalu mengeringkan bagian vagina sebelum berpakaian.
4. Membatasi Penggunaan Pantyliner
Salah satu cara mencegah keputihan yaitu dengan cara membatasi penggunaan pantyliner. Pada umumnya memang penggunaan pantyliner tidak dianjurkan untuk pemakaian dalam jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu, anda harus benar-benar memikirkan kapan saja anda harus menggunakan pantyliner sehingga anda dapat membatasi penggunaannya dan tidak menggunakannya secara terus menerus.
Jika anda memang memerlukan pantyliner karena keputihan fisiologis, anda harus lebih sering mengganti pantyliner anda tersebut setiap kali anda buang air kecil. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah penumpukan keputihan yang tak kasat mata karena terserap oleh pantyliner. Pilih patyliner yang tidak berparfum dan segera hentikan pemakaian jika keputihan sudah dirasa semakin berkurang. Sebaiknya anda menggunakan pantyliner pada saat anda perlu saja dan jangan terlalu lama menggunakannya.
Apabila anda hendak bepergian keluar rumah dan menggunakan pantyliner maka sebaiknya ketika telah kembali ke rumah segera lepaskan pantyliner yang anda gunakan karena penggunaan pantyliner dalam jangka waktu yang lama akan berakibat pada berbagai hal yang tidak diinginkan.
5. Melakukan Hubungan Seksual yang Aman
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya keputihan yaitu dengan melakukan hubungan seksual secara aman. Sebaiknya menghindari seks bebas atau berganti-ganti pasangan tanpa penggunaan alat pelindung seperti halnya kondom. Melakukan hubungan seksual secara tidak aman bukanlah tanpa alasan melainkan untuk menghindari tertular berbagai macam infeksi bakteri.
Banyaknya penyakit seksual yang diakibatkan oleh bakteri yang tertular ketika sedang melakukan hubungan seksual seperti HIV, sifilis, gonore dan masih banyak lagi. Sebaiknya apabila anda hendak melakukan hubungan seksual maka mintalah pasangan anda untuk menggunakan kondom atau pun alat pelindung lainnya.
Seorang pakar kesehatan menyatakan bahwa sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual ketika sedang mengalami keputihan karena gerakan penetrasi ke dalam vagina dapat berakibat terjadinya peradangan. Apabila hal tersebut diabaikan maka dapat berakibat pada kesehatan organ reproduksi termasuk rahim.
6. Mengkonsumsi Makanan yang Sehat
Pada umumnya, mengkonsumsi makanan yang sehat memang sangat dianjurkan baik itu pada saat anda sedang tidak sehat maupun dalam keadaan yang sehat. Makanan yang sehat akan menunjang kehidupan anda kedepannya karena faktanya bahwa kebanyakan penyakit bersumber dari apa yang telah anda konsumsi setiap harinya.
Saat ini, bervariasi jenis makanan telah banyak di pasaran tentu saja ada sebagian yang tidak memperhatikan nilai sehat dari makanan tersebut melainkan mementingkan nilai jual dimata konsumen. Memang benar bahwa nilai jual sangat penting namun, alangkah baiknya ketika nilai jual dan juga nilai sehat dalam suatu makanan patut untuk dipertimbangkan.
Selain dari itu, yang menjadi hal terpenting adalah anda harus bisa menjaga dan menghindari konsumsi makanan-makanan yang dapat mengganggu kesehatan. Boleh saja mengkonsumsinya asalkan hanya sesekali dan dalam jumlah atau porsi yang sedang dan tidak berlebihan.
Bagi anda yang mengalami keputihan sebaiknya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein serta mengurangi makanan yang tinggi gula dan karbohidrat karena dapat mengakibatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai cara mencegah keputihan yang perlu wanita ketahui. Selain cara yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi cara untuk mengatasi keputihan. Namun, pada dasarnya salah satu cara yang mendasar untuk mencegah terjadinya keputihan yaitu dengan senantiasa menjaga kebersihan alat reproduksi. Semoga dari hasil pembahasan tersebut maka anda dapat lebih memperhatikan lagi kebersihan diri anda sendiri.