12 Gejala Kanker Serviks yang Jarang Disadari oleh Banyak Orang, Terutama Wanita!

Kanker menempati posisi kedua sebagai penyebab kematian terbanyak didunia. Setiap tahun sebanyak 12 juta orang di dunia menderita kanker dan setengah diantaranya yaitu sebesar 7,6 juta meninggal dunia.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyatakan bahwa prevalensi kanker di Indonesia yaitu 1,4 per 1000 penduduk. Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan yaitu kanker payudara dan kanker leher rahim (kanker serviks).

Kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang membunuh ribuan wanita di muka bumi. Oleh sebab itu, mengetahui gejala kanker serviks sejak dini sudah menjadi kewajiban yang sepatutnya dicari tahu oleh seorang wanita demi mencegah terjadinya kanker serviks serta mencegah dampak paling buruk yang dapat terjadi yaitu kematian.

Berikut ini akan dipaparkan mengenai gejala-gejala kanker serviks, dengan tujuan untuk menambah wawasan anda yang belum paham benar mengenai gejala kanker serviks.

Gejala Kanker Serviks

Gejala kanker serviks

Gejala-gejala kanker serviks tidak nampak pada tahapan awal dan umumnya terjadi pada tahapan akhir perkembangan sel kanker pada organ genital. Gejala-gejala tersebut meliputi:

1. Kaki bengkak

Pada pasien kanker serviks biasanya ditemukan pembengkakan pada kaki, hal ini dapat terjadi karena kaki merupakan organ yang terdekat dari mulut rahim. Pembengkakan ini merupakan tanda bahwa kanker telah memasuki stadium lanjut. Kanker stadium lanjut dapat menjalar hingga menyerang jaringan otot yang mengakibatkan bengkak pada bagian kaki.

Pemicu pembengkakan yaitu darah yang mengental, sementara itu penderita kanker memiliki darah yang cenderung kental. Darah yang mengental mudah membeku, ketika darah membeku maka akan terjadi penyumbatan. Dari penyumbatan tersebut dapat mengakibatkan aliran darah yang menumpuk yang mengakibatkan darah menggembung yang dapat emicu keganasan termasuk kanker serviks.

Tidak hanya itu, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan pembengkakan kaki pada penderita kanker serviks yaitu sumbatan pada pembuluh getah bening pada kaki dan gangguan ginjal. Hal ini terjadi karena letak kanker serviks dan ginjal berdekatan sehingga memungkinkan terjadinya penyebaran yang mengakibatkan terganggunya pembuangan cairan melalui urin yang selanjutnya berakibat pada bengkaknya kaki.

2. Nyeri punggung

Nyeri punggung
Image: Loyola Medicine

Rasa sakit pada bagian punggung disebabkan adanya masalah pada bagian tulang yang menyatu dengan otot, tendon, ligament serta cakram yang merupakan sebuah bantalan yang berfungsi sebagai pereda benturan. Semua orang pernah mengalami nyeri pada punggungnya dan hal tersebut wajar terjadi. Sakit punggung yang dialami seseorang bukan tanpa sebab seperti halnya penderita kanker serviks akan merasakan nyeri yang amat menggangu pada bagian punggung.

Gejala ini biasanya terjadi pada stadium lanjut kanker serviks dan menandakan bahwa jaringan kanker telah meluas ke bagian luar leher rahim dan organ tubuh bagian lainnya. Namun, tidak semua sakit punggung merupakan gejala kanker serviks, walaupun demikian harus tetap diwaspadai. Jika terus menerus dibiarkan maka akan menyebar keseluruh tubuh.

Oleh sebab itu, apabila anda mengalami sakit punggung yang tak tertahankan, jangan anggap bila sakit punggung tersebut hanya sakit punggung biasa. Segeralah periksakan ke dokter untuk melakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

3. Keluar cairan vagina yang tidak normal

Secara klinis 75-85% seorang akan mengalami tahapan sekresi yang berbeda-beda karena stimulasi tumor yang menyebabkan fungsi hipertiroidisme kelenjar serviks selanjutnya menghasilkan lender keputihan. Cairan yang keluar dari vagina seorang wanita biasa disebut keputihan (flour albus). Keluarnya cairan pada vagina dalam jumlah sedikit dan tidak berbau masih dianggap normal.

Namun, bagaimanakah apabila cairan yang dikeluarkan vagina dalam jumlah banyak dan berbau? Tubuh biasanya menghasilkan cairan untuk melumasi bagian dalam vagina, akan tetapi jika ditemukan darah pada cairan vagina, keputihan yang berlebih, berbau tidak sedap, warna cairan menjadi berbeda (kehijauan, kemerahan atau kecokelatan) dapat ditandai sebagai salah satu gejala kanker serviks.

Penderita kanker serviks stadium lanjut maka cairan keputihan akan berwarna kuning kemerahan dengan bau yang sangat menyengat. Apabila anda mengalami beberapa gejala tersebut maka ada baiknya segera lakukan pengecekan lebih lanjut ke dokter dikarenakan gejala tersebut merupakan salah satu tanda-tanda kanker serviks.

4. Keluar darah setelah berhubungan sex

Keluar darah setelah berhubungan sex
Image: Spectrum Health Beat

Pendarahan setelah melakukan hubungan seksual memang bermacam-macam mulai dari yang tidak berbahaya hingga berbahaya bagi kesehatan. Pendarahan saat setelah berhubungan seksual disebut juga postcoital bleeding dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan menstruasi. Diperkirakan sekitar 30% wanita yang mengalami postcoital bleeding juga mengalami pendarahan lain diluar siklus menstruasi.

Sebuah lembaga penelitian Amerika menyatakan bahwa keluarnya darah setelah berhubungan seksual adalah hal yang lazim dan tergolong normal. Namun, apabila darah yang keluar berlangsung secara terus menerus dan dalam jumlah yang banyak maka anda patut waspada.

Postcoital bleeding juga merupakan salah satu gejala kanker serviks, dimana dinding mulut rahim lebih tipis dan meningkatnya vaskularisasi sehingga mudah terluka dan terjadi pendarahan.

5. Pendarahan setelah menopause

Seorang wanita dikatakan telah masuk masa menopause ketika sudah berhenti dan tidak mengalami masa menstruasi lagi. Bagaimanakah apabila seorang wanita telah memasuki masa menopause tapi masih mengeluarkan darah dari vagina? Seorang wanita yang telah menopause dan tetap mengeluarkan darah dari vagina bisa disebut mengalami pendarahan dan hal tersebut termasuk gejala kanker serviks.

Seorang wanita yang memasuki masa menopause memiliki tingkat risiko kanker yang meningkat. Adapun faktor-faktor lain yang mengakibatkan pendarahan setelah menopause antara lain Polip (pertumbuhan jaringan non-kanker), Endometrial Atrophy (penipisan lapisan rahim akibat rendahnya kadar estrogen) dan penyebab lainnya seperti pemakaian obat.

Jika hal ini terjadi kepada anda, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan atau kebidanan agar segera mendapatkan serangkaian pemeriksaan lebih lanjut.

6. Mens tidak teratur

Mens tidak teratur
Image: French Today

Setiap wanita pastilah selalu mengingat waktu dan tanggal siklus menstruasinya. Siklus menstruasi menjadi suatu indicator penilaian sehat atau tidaknya organ reproduksi seorang wanita. Siklus menstruasi yang normal antara 21-35 hari dan ada beberapa wanita yang mengalami siklus menstruasi 28 hari.

Namun, setiap wanita tentunya memiliki siklus mentruasi yang berbeda-beda. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan berbagai macam faktor seperti halnya gaya hidup, pola konsumsi makanan serta ketidakseimbangan hormon. Salah satu gejala timbulnya penyakit kanker serviks yaitu ketidakseimbangan hormon.

Oleh sebab itu, seorang wanita dituntun untuk selalu mengingat siklus menstruasinya dan apabila anda mengalami menstruasi yang tidak teratur segeralah periksakan diri anda ke dokter.

7. Nyeri perut

Tidak hanya mengalami nyeri punggung, penderita kanker serviks juga akan merasakan sakit dan nyeri di bagian perut. Nyeri perut terutama pada bagian bawah perut dan juga panggul sudah biasa dialami seorang wanita terutama bila mendekati masa menstruasi.

Apabila seorang wanita mengalami gejala kanker serviks maka sel kanker pada organ reproduksi akan meradang sehingga menimbulkan rasa nyeri yang amat sangat pada bagian bawah perut. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh menghasilkan zat prostaglandin saat menangkal infeksi dan zat ini dapat menimbulkan rasa sakit pada perut.

Namun perlu diketahui bahwa apabila anda merasakan nyeri perut, tidak serta merta anda terjangkit kanker serviks. Hal ini dapat anda ketahui, apabila anda melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

8. Berat badan turun

gejala kanker serviks
Image: Singapore World

Seorang yang sedang menderita sebuah penyakit sudah pasti mempengaruhi bobot tubuhnya termasuk menurunnya berat badan yang diakibatkan daya tahan tubuh yang menurun. Begitu pun dengan seorang wanita yang mengidap penyakit kanker serviks, memiliki daya tahan tubuh yang hari demi hari mengalami penurunan disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang bagian organ reproduksi.

Penderita kanker stadium akhir akan mengalami cachexia, yakni hilangnya berat badan serta massa otot. Kondisi ini juga disertai dengan hilangnya nafsu makan dan tubuh akan merasa lemas. Cachexia terjadi dikarenakan metabolisme tubuh yang terganggu oleh jaringan kanker dan juga bisa terjadi karena efek dari kemoterapi.

9. Pendarahan pada vagina

Perdarahan vagina yang tidak normal merupakan ciri umum terjadinya kanker serviks dan gejala kanker serviks yang pertama kali terlihat. Oleh sebab itu, wanita harus mampu menyadari betapa pentingnya pengetahuan akan perbedaan menstruasi dan perdarahan non menstruasi. Perdarahan non menstruasi yang patut di waspadai yaitu perdarahan yang datang tiba-tiba dan tanpa alasan.

Perdarahan yang terjadi berupa perdarahan pasca senggama atau perdarahan spontan diluar masa menstruasi. Perdarahan setelah melakukan pemeriksaan pelvic juga merupakan salah satu gejala kanker serviks. Adapun ciri-ciri perdarahan akibat kanker serviks yaitu sebagi berikut :

  • Keputihan bercampur dengan darah
  • Terjadi diluar masa menstruasi
  • Terjadi saat melakukan hubungan seksual
  • Terjadi setelah masa menopause

10. Muncul darah seperti menstruasi

Muncul darah seperti menstruasi
Image: MIMS Today

Seorang wanita akan mengalami perdarahan dari dari vagina apabila sedang dalam masa mentruasi tetapi apabila seorang wanita mengalami pendarahan diluar masa menstruasi maka hal tersebut dapat menjadi salah satu gejala kanker serviks.

Muncul darah pada saat tidak berada dalam masa menstruasi patut di waspadai oleh seorang wanita dikarenakan bisa jadi terjadi perdarahan yang cukup hebat yang nantinya dapat menjadi faktor risiko timbulnya penyakit-penyakit lainnya.

11. Pusing dan kelelahan

Terjadinya perdarahan yang secara terus menerus menyebabkan tubuh kekurangan darah sehingga dapat berakibat pada kelelahan. Apabila sel darah merah didalam tubuh berkurang maka seseorang akan mengalami kekurangan darah yang menyebabkan tidak nafsu makan sehingga sulit memperoleh energi yang berakibat selalu merasa lelah.

Pada stadium lanjut, penderita akan sering mengalami pusing dan kelelahan. Kondisi ini akan menjadi semakin buruk hingga menyebabkan kehilangan kesadaran jika tidak segera ditangani.

12. Tinja berdarah

gejala kanker serviks
Image: VideoHive

Apabila anda mendapati tinja berdarah maka sebagian besar di benar orang bahwa mereka mengalami wasir atau yang biasa disebut ambeien. Namun, banyak orang yang berasumsi bahwa satu-satunya penyebab tinja berdarah hanya ambeien dan mengabaikan penyebab lainnya.

Tanpa disadari bahwa selain ambeien tinja berdarah juga merupakan salah satu gejala kanker serviks. Oleh karena itu, jangan sampai anda mengabaikan hal tersebut. Segeralah mendatangi dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut.

Keputihan Berkepanjangan, Apa Termasuk Gejala Kanker Serviks?

Keputihan disebabkan cairan yang keluar dari lesi prankanker ditambah dengan infeksi kuman maupun jamur. Ciri-ciri keputihan yang normal yaitu terjadi menjelang masa menstruasi, lender jernih, tidak berbau dan tidak gatal. Seorang wanita yang mengalami keputihan sangat wajar, hal ini terjadi dikarenakan kelembapan serta kurangnya menjaga kebersihan pada daerah kewanitaan.

Namun apa yang terjadi ketika keputihan terjadi berulang-ulang, tidak sembuh-sembuh dan berkepanjangan ? nah gejala ini dapat dicurigai sebagai awal dari gejala kanker serviks. Keputihan yang harus diwaspadai adalah keputih bersamaan dengan penyakit kelamin. Misalnya gonorea (kencing bernanah) dan sifilis karena virus HPV dapat ditularkan bersamaan dengan kuman penyakit kelamin.

Keputihan yang terjadi namun tidak normal seperti sangat berbau, disertai atau bercampur dengan darah dan keputihan yang terjadi secara terus menerus patut anda curigai.

***

Apabila anda mengalami gejala-gejala diatas maka segeralah memeriksakan diri anda ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Tidak semua kanker serviks memiliki gejala, ada beberapa orang yang mengidap kanker serviks tanpa ditandai gejala dan baru akan ketahuan ketika memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, seorang wanita dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan reproduksinya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini