Fix! Sri Mulyani Pastikan Indonesia Alami Resesi Akibat Pandemi

“Untuk konsumsi Pemerintah di Kuartal III karena akselerasi belanja (pengeluaran) yang luar biasa maka mengalalmi positif yang sangat tinggi hingga 17%,” sambung Sri Mulyani.

Sri Mulyani melihat aktifitas pariwisata masih rendah sehingga menekan sektor perhotelan dan transportasi. Sementara dari segi investasi terlihat sedikit lebih baik dari sebelumnya meski masih lemah.

Baca Juga: Geger Penemuan 5 Mayat ABK di Freezer Kapal Nelayan Indonesia

Berikut ini rincian outlook indikator pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020 yaitu, Konsumsi Rumah Tangga/LNPRT: Kontraksi minus 3 persen hingga minus 1,5 persen, Konsumsi Pemerintah: Positif 9,8 persen hingga 17 persen, Investasi/PMTB: Kontraksi minus 8,5 persen hingga minus 6,6 persen dan Ekspor: Kontraksi minus 13,9 persen hingga minus 8,7 persen.

“Kalau kita lihat institusi yang lakukan forecast ke pertumbuhan ekonomi Indonesia, mereka rata-rata memproyeksikan ekonimi Indonesia di tahun 2020 ini semua berada di zona negatif kecuali World Bank (Bank Dunia) yang (memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia) 0 persen. Negatif territory terjadi pada kuartal III dan kemungkinan masih berlangsung pada kuartal IV yang kita (Pemerintah) masih berusaha agar mendekati nol atau positif,” pungkas Sri Mulyani

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini