10 Manfaat Teh Hijau yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Salah Satunya Untuk Mengurangi Risiko Alzheimer

Teh hijau, atau disebut juga green tea, sudah tentu bukan lagi menjadi hal asing di telinga masyarakat. Teh yang pada awalnya berasal dari Cina ini telah digunakan untuk pengobatan sejak 4.000 tahun yang lalu. Di Jepang, tradisi minum teh hijau ini dimulai sejak sekitar abad ke-6 Masehi. Pendeta Eisai dan Dogen menyebarkan ajaran Zen sambil memperkenalkan matcha (teh hijau dalam bentuk bubuk) yang dibawanya dari Tiongkok sebagai obat.

Di Indonesia sendiri, tanaman teh pertama dibawa dan dikembangkan oleh penjajah Belanda. Sejak saat itu, Pemerintah Indonesia terus melakukan pengembangan dan perluasan kebun teh.

Penelitian mengenai khasiat teh hijau terus dilakukan. Pada tahun 2004, diketahui berbagai macam komponen yang terdapat dalam teh hijau yang berperan penting dalam tubuh manusia, diantara kandungan antioksidannya yang tinggi.

Tren mengonsumsi teh hijau di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 2012. Hampir saat itu di semua tempat makan menyajikan menu makanan dan minuman olahan dari teh hijau. Aroma dan rasanya yang khas membuat penikmat teh hijau semakin bertambah seiring waktu.

Berbagai Manfaat Teh Hijau

Salah satu manfaat teh hijau yang paling diketahui masyarakat adalah kemampuannya untuk menurunkan berat badan. Selain itu, apa saja sih manfaat teh hijau untuk tubuh kita?

1. Menjaga kesehatan dan meningkatkan pembakaran lemak

Menjaga kesehatan dan meningkatkan pembakaran lemak

Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa teh hijau memiliki banyak kandungan nutrisi penting. Salah satu kandungan penting pada teh hijau adalah adanya polifenol seperti flavonoid dan katekin, yang berfungsi sebagai antioksidan.

Kedua substansi diatas dapat mengurangi pembentukan radikal bebas yang terjadi pada tubuh, melindungi sel dan juga molekul dari kerusakan. Selain komponen tersebut, diketahui juga bahwa teh hijau memiliki beberapa komponen katekin, diantaranya epicatechin, epicatechin-3-gallate, epigallocatechin, dan yang paling tinggi jumlahnya, epigallocatechin-3-gallate atau EGCG, yang telah diteliti mampu mengatasi berbagai penyakit.

Pada penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition, diungkap bawah teh hijau mampu mengaktifkan aktivitas pembakaran lemak di dalam tubuh. Dalam studi ini diungkapkan bahwa konsumsi katekin secara optimal (690 mg) selama 12 minggu mampu menurunkan jumlah lemak total pada tubuh, mengurangi lingkar pinggang, dan juga mengurangi lipatan lemak pada kulit.

Selain itu, kandungan kafein dan EGCG pada teh hijau dapat mengubah kalori menjadi energi. Penelitian yang dipublikasikan pada The British Journal of Nutrition mengungkapkan bahwa kombinasi antara kafein dan katekin pada teh hijau dapat meningkatkan metabolisme tubuh secara signifikan.

2. Meningkatkan fungsi otak

Kafein yang terdapat dalam teh hijau, bukan hanya mampu membuat Anda terjaga dan segar, tapi juga dapat meningkatkan fungsi otak Anda. Kafein ini dapat disebut sebagai stimulan. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak yang terdapat pada kopi, tapi kafein pada teh hijau ini berjumlah cukup untuk meningkatkan fungsi otak Anda, seperti meningkatkan mood, kewaspadaan, dan juga kemampuan mengingat.

Teh hijau tidak hanya mengandung kafein, tapi juga mengandung asam amino L-tehanine, yang dapat membantu memperlancar sirkulasi darah ke otak. Beberapa studi membuktikan bahwa kombinasi antara kafein dan asam amino L-tehanine memberikan efek yang sinergis untuk meningkatkan fungsi otak. Karena L-tehanine dan dosis kafein yang tidak terlalu tinggi, teh hijau dapat memberikan efek yang lebih ringan daripada kopi.

Penelitian yang dilakukan tim Borgwadt pada tahun 2014, mengungkapkan bahwa 12 relawan yang mengonsumsi teh hijau selama 4 minggu, mengalami peningkatan fungsi otak dan ingatan para relawan. Selain itu, berdasarkan studi yang dipublikasikan pada Journal Lancet Neurology, mengungkapkan bahwa kandungan EGCG pada teh hijau mampu menolong pasien Down syndrome untuk meningkatkan fungsi kognitif mereka.

Penelitian yang dilakukan pada pasien dewasa Down syndrome mengungkapkan bahwa pasien yang mengonsumsi teh hijau menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal kemampuan mengingat visual, control inhibitor, dan juga kemampuan beradaptasi. Selain itu, para peneliti juga mengungkapkan kemungkinan peningkatan lebih besar yang dapat terjadi pada pasien anak-anak down syndrome. Hal ini dikarenakan otak mereka yang masih berkembang dan sistem saraf yang lebih sensitif terhadap pengaruh fitokimia.

3. Mengurangi risiko Alzheimer

khasiat teh hijau

Selain mampu meningkatkan fungsi otak, teh hijau juga diketahui mampu mengurangi risiko Alzheimer. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa komponen katekin yang terdapat pada teh hijau mampu melindungi neuron atau sel saraf seseorang, yang secara potensial mampu menurunkan risiko Alzheimer dan Parkinson.

Seorang professor di bidang psychological science menjelaskan bahwa pada pasien Alzheimer, amyloid-beta peptide (A-beta) menumpuk dan dapat menyebabkan plak amyloid di otak. Hal ini akan menimbulkan gejala seperti menurunkan kemampuan mengingat, keadaan kebingungan, perasaan gelisah, dan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Alzheimer’s Disease, mengungkapkan bahwa pengonsumsian ECGC pada penderita Alzheimer mampu membuat A-beta dalam otak pasien menurun. Meskipun begitu, mereka menambahkan bahwa beberapa penelitian lanjutan masih diperlukan untuk memastikan kemampuan teh hijau dalam menangani dan mencegah Alzheimer pada manusia.

4. Menurunkan risiko terkena kanker dan stroke

Diantara banyaknya komponen penting pada teh hijau, komponen yang paling dominan adalah polifenol, khususnya ECGC, yang merupakan antioksidan tinggi sehingga mampu menangkal radikal bebas dan melindungi sel dari kerusakan yang diakibatkan oleh reaksi oksidatif oksigen.

Polifenol pada teh hijau lebih tinggi daripada teh hitam. Polifenol ini mampu mencegah terbentuknya sel tumor. Pada penelitian lain, katekin (polifenol) yang terdapat pada teh juga menunjukkan aktivitas penangkalan sel tumor di aliran darah dan juga invasi sel tumor pada tubuh. Polifenol pada teh hijau juga mampu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet (UV) B, dan juga mampu meningkatkan sistem imun pada tubuh.

Sejauh ini, teh hijau juga menunjukkan kemampuan untuk mengaktifkan enzim detoksifikasi, seperti glutathione S-transferase dan reduksi kuinon, yang dapat melindungi dari perkembangbiakan sel tumor.

Pada beberapa negara dengan konsumsi teh hijau yang tinggi, tingkat penderita kanker cenderung lebih rendah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa teh hijau dapat mencegah kanker payudara, kanker kandung kemih, kanker ovarium, kanker perut, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker prostat, dan kanker kulit. Para peneliti percaya bahwa tingkat polifenol yang tinggi pada teh hijau mampu membunuh sel kanker dan menghentikan perkembangbiakannya.

5. Meningkatkan kesehatan gigi dan mulut

Meningkatkan kesehatan gigi dan mulut

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa teh hijau mengandung berbagai komponen yang baik untuk mengontrol inflamasi dan memerangi infeksi akibat bakteri. Teh hijau mampu mengontrol bakteri dan menurunkan kadar keasaman pada air liur dan plak pada gigi.

Sebuah penelitian di Mesir membuktikan bahwa orang yang berkumur dengan teh hijau selama 5 menit memiliki jumlah bakteri yang lebih sedikit di dalam mulutnya dan juga mampu mengurangi risiko pendarahan pada gusi. Selain itu, penelitan lain mengungkapkan bahwa mengonsumsi teh hijau dapat mencegah kerusakan gigi.

Selain baik untuk kesehatan gigi, teh hijau juga mampu menyehatkan gusi. Survei yang dilakukan pada 1.000 laki-laki di Jepang membuktikan bahwa meminum teh hijau secara teratur membuat gusi lebih sehat daripada mereka yang tidak mengonsumsinya.

Karena kemampuannya dalam membunuh bakteri, sebuah penelitian juga membuktikan bahwa minum teh hijau secara teratur dapat membantu mengurangi bau mulut. Selain itu, teh hijau juga mampu mengurangi risiko terjadinya kanker mulut dan tenggorokan.

6. Menurunkan kadar gula darah

Diabetes tipe II adalah salah satu penyakit yang menyerang secara epidemik. Penyakit ini timbul akibat tingginya kadar gula darah pada tubuh seseorang.

Sebuah studi mengungkapkan bahwa teh hijau dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Studi di Jepang membuktikan bahwa mengonsumsi teh hijau dapat menurunkan hingga 42 persen risiko terkena diabetes tipe II.

Seorang ahli menyebutkan bahwa teh hijau lebih baik dikonsumsi oleh penderita diabetes tipe II ketimbang teh hitam. Hal ini dikarenakan kandungan polifenol-nya yang tinggi dan juga kandungan kafeinnya yang tidak setinggi teh hitam.

7. Mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah)

Mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular

Beberapa penelitian mengungkap bahwa teh aromatik mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dan juga trigliserida dalam tubuh.

Studi di Jepang membuktikan bahwa partisipan yang minum lebih dari 5 cangkir teh hijau per hari memiliki risiko 26 persen lebih rendah terkena serangan jantung atau stroke dan 16 persen lebih rendah dari kematian dini yang dapat terjadi pada orang yang minum teh hijau kurang dari 1 cangkir per hari.

Beberapa penelitian juga telah dilakukan untuk membandingkan efek teh hijau dan teh hitam. Hasilnya, partisipan yang minum teh hijau berpotensi 28 persen lebih rendah terkena penyakit jantung koroner daripada mereka yang minum sedikit teh hijau. Sementara itu, teh hitam tidak memiliki efek apapun untuk meningkatkan maupun menurunkan risiko sakit jantung.

8. Menyehatkan kulit dan rambut

Teh hijau memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, begitu pula dengan asam amino dan komponen fitokimia yang lain seperti polifenol. Teh hijau juga mengandung vitamin B, asam folat, mangan, potassium, magnesium, dan kafein.

Salah satu antioksidan pada teh hijau, yaitu katekin, terbukti mampu melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet. Selain itu, kandungan pada teh hijau ini juga mampu untuk mengurangi pembengkakan pada jerawat yang diakibatkan oleh sinar matahari.

Berbagai studi membuktikan pengaruh langsung antioksidan pada teh hijau terhadap kulit. Studi ini mengungkap bahwa antioksidan pada teh hijau dapat meresap ke kulit dan mempengaruhi mekanisme molekul pada jerawat.

Studi yang dilaksanakan pada tahun 2007 menyimpulkan bahwa teh hijau menjanjikan treatment baru untuk perawatan kulit seperti psoriasis dan ketombe. Peneliti menemukan bahwa teh hijau mampu menurunkan peradangan dan juga produksi berlebih sel kulit yang ditandai dengan kulit kering, memerah, dan juga mengelupas.

9. Menyehatkan indera penglihatan

manfaat teh hijau

Beberapa peneliti berpendapat bahwa mata dapat menyerap antioksidan dari teh hijau, yang kemudian berfungsi sebagai agen pelindung pada mata. Teh hijau telah diteliti dan diketahui mampu memerangi sakit jantung dan juga kanker. Salah satu komponen paling penting pada teh hijau ini adalah katekin, yang jumlahnya sangat tinggi pada teh hijau.

Peneliti mengungkapkan bahwa katekin, diantara antioksidan lain seperti vitamin C, vitamin E, lutein, dan zeaxanthin, memiliki kemampuan untuk melindungi lapisan mata dari glaukoma dan penyakit mata lainnya.

10. Awet muda

Salah satu manfaat teh hijau adalah untuk menjaga kesehatan kulit tubuh Anda. Selain kandungan katekin-nya yang tinggi, teh hijau juga memiliki kandungan antioksidan lain, vitamin C dan vitamin E yang dapat membantu Anda untuk terlihat lebih awet muda.

Efek Samping yang Perlu Diperhatikan

teh hijau dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan susah tidur (insomnia)
Teh hijau dapat menyebabkan seseorang mengalami insomnia

Beberapa orang tidak mengetahui efek samping yang timbul akibat mengonsumsi teh hijau. Salah satu efek samping yang dapat timbul adalah sensitivitas seseorang terhadap kafein. Kandungan kafein yang terdapat pada teh hijau dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan susah tidur (insomnia), gangguan kecemasan, mudah marah, atau mual.

Efek samping lain yang dapat terjadi adalah penurunan darah. Orang-orang dengan jumlah darah yang sedikit harus menghindari konsumsi teh hijau karena kandungan vitamin K pada teh hijau. Selain itu, apabila teh hijau dikonsumsi bersamaan dengan obat stimulan lain, akan terjadi efek samping berupa meningkatnya tekanan darah dan kecepatan jantung.

Bagaimanapun juga, teh hijau memiliki sisi positif dan negatif. Untuk itu, ada baiknya Anda mengonsultasikan kepada dokter Anda terlebih dahulu sebelum Anda mulai mengonsumsi teh hijau.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini