Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengkritik Pam Swakarsa yang ditengarai bisa memunculkan organisasi intoleran seperti FPI. Mendengar pernyataan KontraS, Ketua Umum FPI, Slamet Maarif langsung membantah hal tersebut.
Pam Swakarsa
Pam Swakarsa merupakan Peraturan Kapolri yang diwacanakan hadir kembali. Hadirnya Pam Swakarsa dinilai KontraS sebagai niat aparat mengembalikan situasi sarat kekerasan seperti yang terjadi saat merekahnya fajar reformasi tahun 1998 lalu. Seperti dilansir dari Detik.com, mereka berpendapat, situasi demokrasi Indonesia bisa menjadi lebih baik dan demokratis saat ini sehingga Pam Swakarsa sudah tidak diperlukan lagi.
Baca Juga: 5 Fakta Penusukan Syekh Ali Jaber oleh Orang Tak Dikenal
“Keberadaan Pam Swakarsa hari ini tidak relevan terlebih di tengah pandemi. Polisi juga dinilai gagal dalam mengevaluasi anggotanya sendiri. Oleh karena itu, kehadiran Pam Swakarsa saat ini bukan untuk menjaga ketertiban (masyarakat) melainkan memelihara ketakutan atas peristiwa yang pernah terjadi pada masa silam,” ungkap Fatia Maulidiyanti sekali Koordinator KontraS.
Selain itu, KontraS juga mengkhawatirkan jika Peraturan Kapolri tentang Pam Swakarsa tetap diberlakukan, maka akan timbul organisasi intoleran.
“Pam Swakarsa (dikhawatirkan) akan memunculkan kelompok yang bergerak secara semena-mena, mengingat Pam Swakarsa 1998 adalah cikal bakal FPI yang dalam tindakannya tidak sedikit menunjukkan perilaku intoleran (terhadap bermasyarakat),”terangnya.
Pam Swakarsa sendiri merupakan kelompok pro-pemerintah Presiden BJ Habibie pada situasi November 1988. Pada saat itu, Pam Swakarwa bertugas menghalau massa mahasiswa dan kelompok pro-reformasi yang berdemo menolak Sidang Istimewa MPR.
“(Pam Swakarsa) Ini hanya budaya kekerasan yang dapat menimbulkan konflik horizontal. Eksistensi FPI itu terlegitimasi dengan keberadaan Pam Swakarsa. Awalnya FPI bentuknya merupakan komunitas biasa. Kemudian lahir menjadi ormas pasca Pam Swakarsa,” pendapat Fatia.
FPI Membantah
Dikonfirmasi terpisah oleh Detik.com, Ketua Umum FPI, Slamet Maarif membantah bahwa FPI lahir akibat Pam Swakarsa.
“Ngarang, dia (KontraS)!” ungkap Slamet Maarif.
Ia pun mengungkap bahwa FPI lahir pada 17 Agustus 1998, beberapa bulan sebelum adanya Pam Swakarsa.
Baca Juga: Dianggap Buat Rugi Negara, Mahfud MD Kritik Tata Kata Anies Baswedan
“Tidak ada kaitannya dan tidak ada hubungannya sama sekali (antara FPI dan Pam Swakarsa). FPI didirikan oleh para ulama dan habib untuk hisbah melawan kemaksiatan di Indonesia. Kalau Pam Swakarsa, silahkan tanya sama pendirinya,” terang Slamet Maarif.
Slamet Maarif pun mengungkapkan bahwa dirinya tahu bahwa Pam Swakarsa merupakan kelompok pembela Presiden BJ Habibie saat pemerintahan transisi tahun 1998 silam. Namun dengan tegas ia menjelaskan bahwa bukan salah satu komponen Pam Swakarsa.