Pakar : Vaksin Covid Yang Diuji Coba Kemungkinan Punya Efek Samping Berbahaya

Pemerintah Indonesia melakukan kerjasama uji coba vaksin Covid dengan perusahaan asal Cina, Sinovac Biotech. Adalah Universitas Padjajaran dan PT Bio Farma yang diberikan kesempatan untuk melakukan uji coba vaksin Covid tersebut.

Lebih lanjut ada sekitar 1.600 relawan akan mendapatkan suntikan vaksin dan jika sukses akan diproduksi secara massal pada tahun depan.

Ahmad Rusdan Handoyo Utomo selaku ahli biologi molekuler meminta agar publik tidak begitu saja berharap wabah segera berakhir dengan adanya uji coba tersebut. Pasalnya belum ada jaminan jika vaksin tersebut akan efektif dan aman digunakan.

Apalagi menurutnya sejauh ini belum ada ahli dan peneliti yang terlibat dalam pembuatan vaksin itu bersedia memberikan jaminan. Dia meminta pemerintah harus bisa kembali fokus dalam mencegah penyebaran virus, dan tidak terlena dengan kabar uji coba vaksin Covid tersebut.

“Saran saya pejabat publik tidak memberikan harapan yang terlalu tinggi. Mereka yang saintis saja sangat berhati-hati,” ungkap Rusdan.

Senada dengan Rusdan, Dicky Budiman yang seorang epidemiolog dari Universitas Griffith juga mengatakan vaksin tersebut belum tentu benar-benar efektif. Pasalnya, vaksin itu terbuat dari metode paling sederhana, yakni dengan melemahkan virus.

Apalagi menurut dia, vaksin yang berasal dari virus yang sudah dilemahkan justru memiliki efek samping yang lebih besar dibandingkan jenis vaksin yang terbuat dari metode lainnya. Sehingga dibutuhkan uji klinis dalam skala besar, dan jangka waktu yang lama untuk mendapatkan sampel yang benar-benar teruji.

Dicky yang memiliki pengalaman sebagai salah satu orang yang terlibat dalam penanganan wabah pandemi Flu Babi beberapa tahun lalu, pembuatan vaksin dengan periode yang cukup singkat dapat mempengaruhi efektivitas dan keamanan vaksin itu sendiri. 

Salah satu contoh dan kasus terburuk yang pernah terjadi adalah, adanya relawan yang mengalami narkolepsi. Sebuah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan neurologis atau saraf karena otak kehilangan fungsi untuk mengontrol kondisi mengantuk, tidur dan bangun.

Jika melihat dari pengakuan salah seorang relawan yang disuntik vaksin Covid sebelumnya, dia mengaku memang mengalami masalah ngantuk yang sangat berat. Bahkan dia sampai tertidur pulas dari sore sampai pagi. Bisa saja hal ini disebut sebagai salah satu efek samping dari vaksin yang disuntikkan tersebut. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini