Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Ada banyak jenis kanker yang diketahui dan penamaan jenis kanker tersebut disesuaikan dengan nama organ dimana sel kanker tersebut tumbuh dan berkembang.
Kanker leher rahim atau yang lebih dikenal sebagai kanker serviks, adalah kanker yang tumbuh dan berkembang pada leher rahim wanita. Leher rahim atau serviks adalah bagian dari saluran reproduksi wanita yang menghubungkan vagina dengan rahim atau uterus.
Menurut data dari Globocan 2012 diatas, kanker serviks menempati posisi ketiga setelah kanker payudara dan kanker kolorektal. Dengan persentase kasus 14% dan persentase kematian 6,8% menunjukkan bahwa jenis kanker ini sangat ditakuti oleh semua orang, khususnya wanita.
Di Indonesia, setidaknya muncul 40-45 kasus baru dan 20-25 diantaranya meninggal dunia setiap harinya. Angka penderita dan kematian yang tinggi tersebut dikarenakan terlambatnya penanganan, mengingat kanker serviks tidak dapat dikenali dan tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.
Penyebab Kanker Serviks
Setiap wanita beresiko terkena kanker serviks dan resiko mengidap kanker serviks meningkat apabila anda memiliki faktor resiko berikut ini :
1. Infeksi HPV (Human Pappiloma Virus)
Human pappiloma virus (HPV) adalah kelompok yang terdiri dari 150 lebih jenis virus dan ditularkan melalui hubungan seksual baik secara vaginal maupun oral. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 70% dari dua subjenis HPV yaitu HPV 16 dan HPV 18 merupakan faktor risiko utama yang berperan dalam timbulnya penyakit kanker serviks.
Infeksi HPV dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius pada organ mulut dan genital, tetapi virus ini tidak mampu menyerang organ dalam tubuh seperti jantung dan paru-paru. Infeksi HPV adalah penyebab utama kanker pada organ genitalia wanita seperi serviks, vagina, endometrium dan ovari. HPV genital ditularkan melalui hubungan seksual.
Infeksi HPV dapat menyebabkan CIN (kondisi sebelum terjadinya kanker). Setelah melalui jangka waktu yang cukup lama, maka CIN dapat berkembang menjadi kanker serviks. Terdapat tiga jenis CIN yaitu :
- CIN 1: Perubahan yang tidak normal mencakup 1/3 ketebalan kulit yang menutupi serviks
- CIN 2: Mencakup 2/3 dari ketebalan serviks
- CIN 3: Ketebalan serviks tercakup sepenuhnya (apabila tidak diobati dengan baik maka 40% akan berpeuang berkembang menjadi sel-sel kanker.
2. Merokok
Meski secara umum, penyebab utama kanker serviks adal virus HPV, namun dengan merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Perokok aktif maupun pasif memiliki resiko dua kali lebih besar mengidap kanker serviks.
Populasi perokok lebih dominan laki-laki, namun apa yang terjadi apabila seorang perempuan merokok? Wanita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.
Merokok dapat meningkatkan resiko kanker serviks, karena rokok mengandung zat kimia (polycyclic aromatic hydrocarbon nitrosamines) yang dapat merusak DNA pada sel jaringan serviks dan melemahkan sistem kekebalan tubuh dalam menangkal infeksi virus HPV.
Wanita yang merokok dapat membuat sel Langerhans kurang mampu dalam melawan virus yang berada di leher Rahim. Oleh karena itu, sebaiknya wanita dianjurkan untuk menghindari tidak mengkonsumsi rokok dan tidak menghirup asap rokok.
3. Bergonta-ganti pasangan
Melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan dapat meningkatkan resiko kanker serviks. perilaku berganti pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit kelamin. Penyakit yang ditularkan salah satunya yaitu infeksi HPV (Human Papilloma Virus) karena virus HPV telah terbukti menyebabkan infeksi pada leher rahim ditularkan melalui hubungan seksual.
Selain itu, Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seorang wanita yang memiliki partner seksual lebih dari 6 orang memiliki risiko 10 kali lipat terjangkit penyakit kanker serviks. Selain itu, terdapapat fakor mendamping yang dapat terjadi yaitu virus herpes simpleks tipe-2.
4. Kurangnya konsumsi buah dan sayur
Kurangnya konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan resiko kanker serviks. Sayur dan buah mengandung antioksidan yang merupakan penangkal infeksi dan radikal bebas, serta berfungsi menguatkan sistem kekebalan tubuh.
Agar terhindar dari kanker, makanlah makanan yang sehat. Timbulnya kanker erat kaitannya dengan pola makan serta memenuhi kecukupan gizi terutama betakarotin, vitamin C dan asam folat.
Oleh sebab itu, konsumsilah wortel, buah-buahan yang mengandung vitamin C serta makanan hasil laut. Banyak orang yang tidak menyukai makanan yang sehat namun tidak semua makanan sehat tidak enak di lidah melainkan sebaliknya.
5. Kelebihan berat badan
Seorang wanita yang memiliki kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor pemicu kanker serviks. Wanita yang memiliki kelebihan berat badan memiliki resiko yang lebih tinggi mengidap adenokarsinoma kanker.
Selain itu, faktor seseorang mengalami kelebihan berat badan yaitu kurangnya melakukan aktivitas fisik. Setidak-tidaknya dalam sehari, seseorang melakukan aktivitas fisik selama 30 menit untuk menunjang kesehatan tubuh sehingga organ-organ tubuh lebih aktif dan tidak mengalami kekakuan.
6. Kontrasepsi oral (pil kb)
Salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan wanita yang sudah menikah yaitu kontrasepsi oral atau pil KB. Namun, tahukah anda bahwa mengkonsumsi pil KB merupakan salah satu faktor risiko kanker serviks? Seorang wanita yang telah menikah seringkali mengkonsumsi kontrasepsi oral yang dapat mempengaruhi hormon estrogen dan progesteron.
Hormon pada kontrasepsi oral dapat menyebabkan kerentanan sel serviks terhadap virus HPV. Wanita yang rajin mengkonsumsi kontrasepsi oral atau pil KB dalam jangka waktu yang lama atau lebih dari lima tahun berisiko dua kali lebih besar mengidap kanker serviks.
7. Kehamilan
Faktor kehamilan juga berpengaruh terhapap tingginya risiko kanker serviks. Namun demikian kanker serviks yang terjadi karena kehamilan sangat jarang dan belum ada penelitian yang membuktikannya.
Seseorang yang dapat berisiko kanker serviks dapat ditinjau dari usia saat kehamilan. Wanita yang hamil diusia yang muda memiliki banyak faktor risiko dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi seperti halnya kanker serviks. Selain itu, juga dapat berisiko tinggi pada saat persalinan baik untuk bayinya maupun untung ibunya. Wanita yang hamil dibawah usia 17 tahun memiliki resiko dua kali lebih besar dibandingkan wanita yang hamil diatas usia 25 tahun.
Sementara itu, wanita yang pernah hamil lebih dari 3 kali semasa hidupnya juga memiliki resiko yang lebih besar mengidap kanker serviks. Hal ini disebabkan karena sistem hormonal yang berubah-ubah dan lemahnya sistem kekebalan tubuh disaat kehamilan.
8. Riwayat keluarga
Sama halnya dengan kanker payudara, kanker ini juga diturunkan secara genetis. Riwayat keluarga merupakan salah satu faktor risiko timbulnya kanker serviks pada seorang wanita. Di dalam riwayat sebuah keluarga, biasanya terdapat kesamaan seperti daya tahan tubuh, sistem imun hingga faktor risiko terkena penyakit yang sama.
Jika seorang wanita mempunyai ibu atau saudara perempuan yang mengidap kanker serviks, maka ia meiliki resiko 2 – 3 kali lebih besar untuk mengidap kanker serviks. Hal ini disebabkan karena faktor ketidakmampuan tubuh dalam menangkal infeksi virus HPV dapat diturunkan pada generasi selanjutnya.
Namun, bukan berarti apabila anggota keluarga pernah mengalami kanker serviks maka anda juga akan otomatis mengidap kanker serviks karena faktor riwayat keluarga hanyalah salah satu faktor risiko saja. Terkena infeksi kanker serviks atau tidaknya itu tergantung dari perilaku anda.
Fakta Tentang HPV
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kanker serviks disebabkan karena infeksi virus HPV. Virus ini menginfeksi leher rahim dalam waktu yang singkat dan menetap, serta menginvasi bagian dalam sel dinding leher rahim dalam jangka waktu yang lama.
Dari gambar diatas, diketahui bahwa virus HPV yang masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seksual menginfeksi jaringan sel pada dinding rahim. Setelah beberapa minggu, virus akan berkembang biak dan menyebabkan meluasnya infeksi pada leher rahim.
Infeksi virus HPV tidak menimbulkan gejala serius pada tahap awal, akan tetapi dapat dengan mudah dikenali dengan pemeriksaan pap-smear sehingga hampir 90% kasus infeksi HPV dapat ditangani dan pasien bisa sembuh total dalam jangka waktu maksimal 2 tahun. Jika infeksi HPV tidak segera ditangani, maka dalam jangka waktu 10 hingga 30 tahun kemudian infeksi ini akan berubah menjadi kanker yang mematikan. Dibawah ini 5 fakta tentang virus HPV yang perlu anda ketahui:
1. Terdapat lebih dari 100 jenis
Saat ini, virus HPV telah banyak ditemukan dan kurang lebih terdapat 100 jenis virus HPV. Dari beberapa jenis virus HPV diketahui bahwa virus HPV tipe 16 merupakan tipe yang sering ditemukan dan berhubungan kuat dengan keganasan.
Diketahui bahwa HPV tipe 16 menyumbang lebih dari 60% penyebab kanker serviks. Tipe virus HPV yang berhubungan sedang dengan terjadinya kanker serviks yaitu HPV tipe 33, 35,39, 51, 52, 56, 58, 59 dan 68. Sedangkan tipe virus HPV yang berhubungan lemah dengan terjadinya kanker serviks yaitu HPV tipe 6, 11, 26, 42, 43, 44, 53, 54, 55 dan 62.
2. Terdapat dimana-mana
Penularan virus HPV bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan sangat mudah menular. Menurut sebuah penelitian bahwa yang berperan besar dalam penularan virus HPV adalah melalui hubungan seksual. Setidaknya sekitar 85% virus HPV ditularkan melalui hubungan seksual. Tidak hanya itu, virus HPV juga dapat berasal dari tangan, handuk maupun pakaian.
3. Virus HPV mudah kembali
Kadang kala seseorang tidak menyadari kemunculan kutil kelamin dimana Virus HPV merupakan penyebab munculnya kutil kelamin. Kutil kelamin dapat menginfeksi organ genital laki-laki maupun perempuan.
Walaupun telah diobati namun seringkali virus masih terdapat didalam tubuh dan mengakibatkan kutil muncul kembali. Tak hanya itu, kembalinya kutil juga membutuhkan pengobatan yang berulang.
4. Menyerang pria juga
Virus HPV tidak hanya menyerang dikalangan wanita saja, namun juga dapat menyerang pria dan Virus HPV juga bisa hidup di kelamin pria. Saat ini, terdapat 30 jenis virus HPV yang menyebabkan kanker penis.
Seorang pria yang aktif secara seksual memiliki risiko infeksi HPV sekitar 1%. Walau hanya berdampak sedikit namun penelitian yang dilakukan the American Cancer Society menyatakan bahwa sekitar 1.820 laki-laki di diagnosis kanker penis.
5. Terdapat vaksinnya
Vaksin kapsid LI merupakan vaksin HPV tipe 16 dan tipe 18. Vaksin ini dibuat sebagai salah satu pencegahan primer kanker serviks. Sebanyak 70-70% penderita kanker serviks berasal dari infeksi HPV tipe 16 dan tipe 18.
Pemberian vaksin dapat memberikan perlindungan sebesar 89%. Terdapat dua jenis vaksin HPV yang dipasarkan melalui uji klinis yaitu Cervarik dan Gardasil.
Tahapan-tahapan Kanker Serviks
Setelah infeksi virus HPV menjalar hingga ke bagian dalam jaringan, selanjutnya dimulailah tahapan perkembangan jaringan kanker. Ada beberapa tahapan atau stadium yang menandakan perkembangan jaringan kanker pada leher rahim.
Tahapan ini berpengaruh pada tingkat keparahan suatu kanker dan penanganan yang harus dilakukan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan perkembangan sel kanker pada leher rahim :
a. Tahap Awal IA
Pada rahim yang normal tidak ditemukan pembengkakan pada jaringan. Tahap awal perkembangan kanker dimulai dari pembengkakan pada ujung leher rahim yang lokasinya dekat dengan vagina. Pada tahap awal, kanker belum menunjukkan gejala-gejala yang fatal dan belum bisa dikenali.
Pada tahap ini jaringan kanker masih berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Tahap 1A menandakan jaringan kanker masih berukuran sekitar 3-5 milimeter dengan diameter kurang dari 7 milimeter.
b. Tahap IB
Pada tahap IB jaringan kanker mulai membesar, tetapi masih berada dalam jaringan serviks. Ukuran jaringan kanker pada tahap ini tidak lebih dari 4 centimeter.
c. Tahap IIA dan IIB
Pada tahap II kanker serviks, jaringan kanker mulai menyebar ke area lain yang berada disekitar leher rahim dan terus menginfeksi jaringan diluar leher rahim. Pada tahap ini dibagi menjadi dua tahapan lagi yakni tahap IIA dan IIB.
Pada tahap IIA jaringan kanker mulai tumbuh pada bagian atas vagina dan biasanya akan ditangani dengan operasi pengangkatan jaringan tumor yang dikombinasikan dengan kemoterapi dan kemoradiasi.
Pada tahap IIB kanker sudah merambat hingga jaringan diluar leher rahim dan vagina dan beresiko menyebarkan sel kanker pada organ lain melalui peredaran darah. Pada tahap dua, pasien hanya dapat menjalani pengobatan kemoterapi atau kemoradiasi.
***
Itulah penyebab kanker serviks yang harus diketahui oleh kaum wanita. Terjangkit atau tidaknya seorang wanita terhadap virus HPV yang menjadi sumber utama kanker serviks, tergantung dari perilaku dan pribadi masing-masing. Oleh sebab itu, tetaplah menjaga kebersihan tubuh maupun lingkungan agar terhindar dari berbagai macam penyakit.